3 Penyebab Jebloknya Performa Liverpool di Liga Inggris Sejauh Ini
FOOTBALL265.COM - Sejumlah faktor ini menjadi penyebab jebloknya performa Liverpool di sejumlah kompetisi termasuk Liga Inggris (Premier League).
Kompetisi musim 2022/2023 tampaknya kurang bersahabat dengan Liverpool. Hal itu dibuktikan dengan serangkaian hasil buruk di beberapa ajang seperti Liga Inggris dan Liga Champions.
Di Liga Inggris, Liverpool saat ini tercecer di papapn tengah klasemen Liga Inggris menduduki peringkat ke-10 dengan koleksi 10 poin.
Mereka gagal memperbaiki posisinya lantaran baru saja mengalami kekalahan dari Arsenal di pekan ke-9.
Bermain di Stadion Emirates, Minggu (09/10/22) kemarin, Liverpool kalah 3-2.
The Reds kalah akibat gol Gabriel Martinelli (1’) dan brace Bukayo Saka (45+5’ dan 76’).
Liverpool hanya bisa membalas 2 gol lewat aksi Darwin Nunez (34’) dan Roberto Firmino (53’).
Itu merupakan kekalahan kedua Liverpool setelah sebelumnya mereka ditundukan oleh Manchester United 2-1 di Liga Inggris.
Performa mengecewakan sempat merembet ke pentas Eropa, Liga Champions. Mereka kalah telak 4-1 dari Napoli di babak penyisihan Grup A.
Penampilan Liverpool musim ini memang sangat jauh dari musim-musim sebelumnya, dimana mereka sangat perkasa baik di domestik maupun Eropa.
Musim lalu saja, mereka mampu menduduki posisi runner-up di klasemen Liga Inggris hanya selisih 1 poin dengan Manchester City yang jadi kampiun.
"Ya, kami sudah tidak masuk ke dalam perebutan gelar juara. Bayangkan saja, jika saat ini saya duduk di sini dan berpikir kami dekat di sana [papan atas klasemen]," kata Jurgen Klopp dalam konferensi pers usai laga melawan Arsenal dikutip dari Anfield Watch.
Lantas apa yang menyebabkan penampilan Liverpool sangat kacau musim ini? berikut beberapa ulasannya:
1. Kinerja Para Pemain
Liverpool mulai kehilangan identias permainannya musim ini salah satunya dalam hal merebut bola dari lawan.
Di musim-musim sebelumnya, para pemain Liverpool sangat ngotot untuk merebut bola yang dikenal dengan istilah gegen pressing ala Jurgen Klopp.
Namun musim ini kebiasaan itu perlahan mulai hilang. Daya juang para pemain merebut bola terlihat mulai luntur, sehingga di beberapa pertandingan lawannya mampu mengembangkan permainan.
Hal itu juga diaminkan oleh mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger.
"Sulit dimengerti. Mereka memiliki inti (kelompok pemain) yang sama, jenis permainan yang sama," katanya kepada beIN Sports.
“Mereka kurang efisien dalam merebut bola kembali dari sebelumnya," sambung Wenger.
Sementara itu pelatih Liverpool, Jurgen Klopp juga tidak menutup mata dengan analisa dari Wenger.
Selain daya jelajah untuk merebut bola, para pemain juga kehilangan konsisten permainan antara babak pertama dan babak kedua seperti di laga melawan Arsenal kemarin.
"Arsenal sedang bagus dan dalam situasi itu, saya rasa kami bermain bagus,
"Saya melihat tim dengan sikap yang tepat dan menunjukkan perlawanan yang bagus dan bermain baik, babak pertama kami melakukannya,” ujar Klopp, dikutip dari BBC.
“Tapi di babak kedua, saya tak melihat momen-momen ini sebanyak sebelumnya. Saya rasa pertandingannya seimbang, tapi hari ini kami tak mendapatkan apa pun," sambungnya.
Darwin Nunez Masih Adaptasi
Musim panas kemarin, Liverpool mendatangkan bomber anyar yakni Darwin Nunez. Ia dibeli mahal-mahal dari Benfica.
Nunez diharap bisa membuat Liverpool bersaing lawan Manchester City. Namun The Reds malah dibuat gigit jari karena sejauh ini ia belum tampil sesuai ekspektasi.
Menurut Arsene Wenger, ambyarnya Liverpool tak lepas dari belum nyetelnya Nunez. Hal ini tentu berpengaruh pada produktifitas gol The Reds dan itu membuat kans mereka meraih kemenangan mengecil.
"Nunez, saat ini, tidak bekerja untuk mereka dan mereka membuat investasi besar. Ia duduk di bangku cadangan," ujar Wenger.
2. Tumpulnya Mohamed Salah Usai Ditinggal Sadio Mane
Faktor lain dalam jebloknya performa Liverpool musim ini adalah meredupnya Mohamed Salah.
Seperti kita tahu, Salah merupakan pemain Liverpool yang paling konsisten permainannya dalam mencetak gol dalam beberapa musim lalu.
Ia bahkan sulit dihentikan di Liga Inggris sehingga mampu menggondol gelar top skorer tiga kali, dua di antaranya didapat secara beruntun.
Akan tetapi taji Salah musim ini sedikit menghilang. Ia baru membuat dua gol dan tiga assist hingga pekan ke-9 ini.
Menurunnya performa Salah bisa dikarenakan kehilangan rekan duetnya, Sadio Mane.
Seperti diketahui, Salah sangat menakutkan di lini depan Liverpool bersama Roberto Firmino dan Sadio Mane. Trio itu disebut-sebut sebagai ujung tombak terbaik di Eropa setelah era Messi, Suarez dan Neymar.
Sadio Mane sendiri hengkang dari Liverpool ke Bayern Munchen musim panas lalu. Ia sejauh ini tampil cukup baik di Liga Jerman, dengan menyumbang 7 gol dari 14 laga di semua kompetisi.
“Mereka kehilangan Mane, yang merupakan pemain level atas, pemain besar. Ia memiliki sesuatu (tentang ia), sikap agresif dan tekad. Ia akan mencetak gol apa pun yang terjadi, Ia akan membuat sesuatu terjadi," cetusnya.
"Sulit untuk mengukur berapa banyak (kepergiannya) yang hilang. Mereka kehilangan sesuatu yang mereka miliki sebelumnya," tegas Wenger.