x

LIB-PSSI-Indosiar Saling Lempar Tanggung Jawab, Mahfud MD: Bukti Sepak Bola Indonesia Kacau!

Rabu, 12 Oktober 2022 16:26 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Isman Fadil
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti sikap saling lempar tanggung jawab terkait Tragedi Kanjuruhan.

FOOTBALL265.COM – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti sikap saling lempar tanggung jawab terkait Tragedi Kanjuruhan.

Jam tayang pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi polemik lantaran Pihak PT LIB dan Indosiar bahkan PSSI menyatakan keterengan yang berseberangan.

Baca Juga

Tragedi yang menewaskan 132 korban jiwa itu menjadi sorotan usai jam tayang yang dinilai terlalu larut dan memiliki potensi tinggi jika digelar malam hari.

Saling lempar tanggung jawab antara PT LIB dan Indosiar turut menjadi sorotan Mahfud MD. Menurutnya, sikap kedua pihak menjadikan sepak bola Indonesia kacau dan berbahaya.

“Rekomendari TGIPF Tragedi Kanjuruhan belum dikeluarkan. Masih akan didiskusikan hari ini,” tulis Mahfud MD dikutip dari akun instagram pribadinya @mohmahfudmd.

Baca Juga

“Tapi bahwa terjadi saling menghindar dari tanggung jawab operasional lapangan antara pihak federasi, pengelola liga, panitia pelaksana, pihak keamanan, hingga penyelenggara siaran, menjadi bukti bahwa penyelenggaran sepak bola nasional agak kacau,” tambah Mahfud MD.

Dalam kasus ini, Mahfud MD juga ditunjuk sebagai ketua pelaksanaan dari Tim Gabungan Investigasi Pencari Fakta (TGIPF).

Ia turut menambahkan sikap saling lempar tanggung jawab menjadi perhatian dari TGIPF untuk mencari akar masalah sebagai bahan untuk menyusun rekomendasi.

Baca Juga

Selain itu, TGIPF telah mendiskusikan dan melakukan kroscek temuannya dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

“Temuan TGIPF takkan diumumkan sebelum diserahkan ke Presiden. TGIPF akan menyerahkan laporan ke Presiden pda hari Jumat atau Senin mendatang,” pungkas Mahfud MD.


1. Pernyataan Berseberangan PT LIB, Indosiar dan PSSI

Berbagai spanduk menghiasi salah satu pintu Stadion Kanjuruhan.

Indosiar sendiri berperan sebagai pihak resmi penyelengara siaran pertandingan Liga 1 dan pertandingan lain termasuk Timnas Indonesia beberapa tahun terakhir.

Indosiar dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan PSSI bertemu dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Selasa (11/10/22).

Baca Juga

Pihak penyelenggara siaran menyebutkan jadwal pertandingan Liga 1 disusuk oleh PT LIB. Dan Indosiar hanya mengikuti jadwal yang telah disusun.

“Tapi sekali lagi, tadi kami menjelaskan bahwa jadwal tayang itu sudah disusun dari awal oleh PT LIB dikoordinasikan dengan Indosiar,” tutur Harsiwi Achmad selaku Direktur Programming Indosiar.

Sementara itu, dalam laga Arema FC vs Persebaya telah sesuai dengan jadwal PT LIB. Sementara itu, Harsiwi mengatakan jadwal yang disusun berubah sesuai kondisi lapangan.

Baca Juga

“Kami semua sudah mengikuti apa yang sudah ditentukan PT LIB, karena PT LIB adalah operator yang menjalankan. Kami harus mengikuti apa yang diputuskan PT LIB,” jelasnya.

Di pihak lain, Rhenald Kasali selaku anggota TGIPF mengungkapkan bahwa PT LIB mengaku jam tayang Arema FC vs Persebaya merupakan permintaan Indosiar selaku broadcaster.

“PT LIB mengatakan broadcaster mintanya begitu, harus dipenuhi. Menurut PT LIB,” kata Rhenald di kantor Kemenko Polhukam.

Baca Juga

“Mereka mengatakan (pertandingan tetap digelar malam), karena broadcaster minta tetap main,” tambahnya.

Sementara itu, Komdis PSSI Erwin Tobing merasa PSSI tidak bersalah karena jam malam sudah dilakukan sepak bola Indonesia sedari dulu.


2. TGIPF Kantongi Bukti Penting CCTV dan Video

Ribuan suporter dan Forkopimda Kediri gelar tahlil bersama saat hari ke-6 tragedi Kanjuruhan.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan telah menemui sebagian besar pihak yang terlibat dalam laga pekan ke-11 Liga 1 Indonesia 2022-2023 antara Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/22) silam.

Seperti diketahui, bencana kemanusiaan terjadi tepat setelah laga yang memunculkan Persebaya sebagai pemenang dengan skor 3-2 itu berakhir.

Mirisnya, kericuhan menewaskan lebih dari 130 orang. Pihak pemerintah lantas melakukan investigasi dengan mendatangi dan menanyai berbagai pihak, serta mengumpulkan bukti-bukti pendukung sebagai bahan analisis tim.

“Investigasi kami lakukan di setiap tahapan, mulai dari perencanaan pertandingan, persiapan, pelaksanaan, hingga, terjadi kerusuhan. dan penanganan korban pasca-kerusuhan. Sehingga, bisa ditemukan siapa yang bertanggung jawab dalam setiap tahapannya,” ujar anggota TGIPF, Doni Monardo.

Baca selengkapnya: Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, TGIPF Kantongi Bukti Penting CCTV dan Video

Persebaya SurabayaLiga IndonesiaArema FCLiga 1Mahfud MDBola IndonesiaArema FC vs Persebaya SurabayaTragedi KanjuruhanTGIPF Tragedi Kanjuruhan

Berita Terkini