Timnas Prancis Favorit Juara Piala Dunia 2022, namun Dihantui Kenangan Buruk Euro 2020
FOOTBALL265.COM - Timnas Prancis asuhan Didier Deschamps jadi kandidat favorit untuk menjuarai Piala Dunia 2022, meski terseok-seok saat Euro 2020.
Status Les Blues sebagai kampiun Piala Dunia 2018 tidak ayal membuat tim ini diunggulkan melaju jauh di Qatar 2022 nanti.
Apalagi dari segi materi pemain, mereka juga terlihat mentereng dengan keberadaan Kylian Mbappe, Karim Benzema, dan yang lainnya.
Bahkan dua pemain tersebut adalah andalan di klub masing-masing, dengan naluri mencetak gol yang sangat tajam.
Bukan hanya itu. Masih ada Olivier Giroud dan Antoine Griezmann yang menghuni tiga daftar teratas top skor sepanjang masa Timnas Prancis.
Masing-masing bertengger di posisi dua dan tiga, mereka hanya kalah dari satu nama. Adalah Thierry Henry, yang sudah mencatatkan 51 gol dari 123 penampilannya bersama Les Blues.
Di Piala Dunia 2022, Timnas Prancis ditempatkan di Grup D bersama Australia, Denmark, dan Tunisia - kontestan yang nampaknya bukan ancaman besar bagi skuad Didier Deschamps.
Meski begitu, menuju Qatar nanti Timnas Prancis dihantui cukup banyak kenangan buruk saat tampil di Euro 2020 tahun lalu.
Di kompetisi level Eropa tersebut, mereka terdepak di 16 besar oleh tim kuda hitam, Swiss, melalui drama adu penalti.
Padahal pada waktu itu, Timnas Prancis sudah unggul 3-2 pada waktu normal lewat satu gol Paul Pogba dan brace Karim Benzema.
1. Kenangan-Kenangan Buruk Timnas Prancis di Euro 2020
Namun apa daya, Swiss yang terus berjuang sampai titik darah penghabisan, berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 melalui Mario Gavranovic.
Gol krusial Swiss tersebut bahkan terjadi sangat dramatis pada menit ke-90, momen yang seharusnya sudah dirayakan Prancis lantaran berhasil meraih tiket perempat final.
Sayangnya keberhasilan yang sudah di depan mata tersebut sirna begitu saja. Setelah perpanjangan waktu yang tidak membuahkan gol, kedua tim harus melanjutkan permainan ke adu penalti.
Kylian Mbappe pun jadi sorotan utama di pertandingan ini usai jadi satu-satunya pemain yang gagal sebagai eksekutor penalti.
Timnas Prancis pada akhirnya harus tunduk di hadapan Swiss dengan skor 3-3 dan kedudukan 5-3 di sesi adu penalti.
Namun kekalahan di 16 besar bukan satu-satunya kenangan buruk Timnas Prancis di Euro 2020. Ada banyak masalah di luar lapangan yang turut mewarnai perjalanan mereka di kompetisi ini.
Salah satunya jadwal pertandingan grup yang begitu melelahkan karena digelar di luar negeri. Timnas Prancis harus bepergian ke kota-kota seperti Munchen dan Budapest untuk memainkan laga mereka.
Padahal di sisi lain, tim besar lainnya macam Inggris, Spanyol, dan Italia, melakoni sebagian besar jadwal mereka di negara sendiri.
Kondisi ini menyebabkan Timnas Prancis tidak memiliki base camp dan harus bekerja keras sebagai kontestan ‘nomaden’ di Euro 2020 - tidak berbeda jauh saat mereka berpartisipasi di Piala Dunia 2018.
Meski begitu, kali ini staf memilih untuk tinggal di sebuah penginapan indah di Gardony, Hungaria, yang kemudian dibatalkan.
2. Jangan Sampai Terulang di Piala Dunia 2022
Media Hungaria bahkan sempat memberitakan bagaimana Didier Deschamps tidak jadi menginap di Gardony dan memilih tinggal di hotel di kota Budapest yang ramai.
Seperti pernah diwartakan Daily Mail, para pemain Timnas Prancis kabarnya merasa bosan dan bak ‘terkurung’ di kamar.
Laman Daily News Hungary juga sempat mengabarkan, bahwa hotel di Gardony sudah menyiapkan banyak hal untuk menyambut Timnas Prancis sebagai tamu mereka.
Mulai dari menutup area sekitar hotel dari akses publik, termasuk mem-booking seluruh gedung, dan mendekorasinya sesuai kebutuhan tim.
Namun pada akhirnya Didier Deschamps memilih tinggal di Budapest, yang membuat para pemain merasa tidak nyaman, termasuk frustrasi dengan jendela hotel yang sempat tidak bisa dibuka.
Selain itu, Paul Pogba dkk kabarnya juga stres lantaran tidak diizinkan sering-sering berjumpa anggota keluarganya, dengan alasan penerapan protokol Covid-19.
Namun kini jelang Piala Dunia 2022, Timnas Prancis nampaknya tidak perlu khawatir lantaran dunia perlahan mulai pulih dari pandemi.
Selain itu, mereka juga sudah belajar dari pengalaman yang lalu-lalu, agar bisa tampil lebih maksimal di Qatar.
Didier Deschamps tentu tidak berharap hal-hal buruk terjadi lagi pada anak-anak asuhnya, termasuk konflik Kylian Mbappe dan Olivier Giroud yang sempat mencuat ke permukaan sebelum Euro 2020.
Ketimbang berseteru, keduanya harus bahu-membahu membantu Les Blues tampil bagus di Piala Dunia 2022.