Usai Gilang Widya Pramana, Manajer Arema FC Buka Peluang Mengundurkan Diri
FOOTBALL265.COM - Arema FC tidak hanya tengah goyah dari sisi psikologis pasca terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menumbangkan ratusan korban, satu bulan lalu.
Namun, komposisi manajemen klub juga tengah limbung seusai pengunduran diri Gilang Widya Pramana dari jabatan presiden klub.
Pengusaha kelahiran Probolinggo, Jawa Timur itu meletakkan jabatan Presiden Arema FC di hadapan awak media di Malang pada Sabtu (27/10/22) lalu.
Situasi ini pun bisa berimbas besar. Termasuk posisi Muchammad Ali Rifki sebagai manajer tim, yang membuka opsi menyusul koleganya itu.
"Nanti akan ada press conferrence lagi disini (Kantor Arema FC) Senin (29/10/22) besok," bilang Ali Rifki ketika mendampingi Gilang Widya Pramana saat mundur dari presiden klub.
Namun, rencana bertemu awak media itu batal dengan alasan khusus. Ali Rifki pun masih tercatat sebagai manajer tim berjulukan Singo Edan sejauh ini.
Mencuatnya kabar perihal nasib Muchammad Ali Rifki memang tak lepas dari rekam jejaknya sebagai kolega terdekat Gilang Widya Pramana.
Pengusaha kelahiran Pasuruan, Jawa Timur itu sebelumnya menjabat sebagai manajer tim ketika Arema FC berlaga pada awal musim 2021/2022 lalu.
Ketika itu, klub meresmikan status Ali RIfki seusai hasil imbang 0-0 melawan PSIS Semarang di Stadion Madya Jakarta, Sabtu (25/09/21) silam.
Sementara Gilang Widya Pramana menjabat sebagai presiden klub, ketika Arema FC mengalahkan Rans Nusantara FC dengan skor 5-2 dalam uji coba di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (06/06/21).
1. Target November
Sehubungan dengan itu, jajaran direksi Arema FC juga sudah menentukan timeline kerja mereka dalam upaya membenahi struktur manajemen klub.
Direksi klub bahkan membentuk Tim Pemulihan dari kalangan profesional dan melibatkan publik, untuk mendapatkan sejumlah figur tepat mengisi jabatan di manajemen.
"Kami sangat berharap, bulan November ini target untuk terbentuknya Tim Pemulihan Arema FC dapat terlaksana dan segera bekerja," bilang Komisaris Arema FC, Tatang Dwi Arifianto.
Target itu dinilai sejalan dengan visi dan misi tim transformasi yang akan merubah tata kelola sepak bola nasional menjadi lebih baik lagi.
"Federasi dan pemerintah juga melakukan percepatan transformasi sepak bola nasional, karena itu Arema FC juga harus melakukan percepatan pembenahan," tuntas dia.