Kunjungi Fasilitas Johor Darul Takzim, Rasiman Bicara Training Ground untuk Persis Solo
FOOTBALL265.COM - Asisten Pelatih Persis Solo, Rasiman, menilai timnya membutuhkan training ground yang berkualitas. Hal ini diungkapkan Rasiman setelah mengunjungi deretan fasilitas milik Johor Darul Takzim (JDT).
Persis Solo mendapat kesempatan langka untuk berlatih dan bertanding di Johor Bahru. Agenda ini dijalani Persis Solo mulai 9 November hingga 18 November 2022 mendatang.
Selama kunjungan ini, Persis Solo juga diajak melihat setiap fasilitas milik JDT. Tak ketinggalan trofi gelar ajang Piala AFC 2015 turut ditunjukkan JDT pada perwakilan Laskar Sambernyawa.
Training ground menjadi salah satu fasilitas yang jadi andalan JDT. Prestasi klub meningkat seiring dengan lengkapnya fasilitas yang terintegrasi.
"Kita sudah mengunjungi JDT training ground dan stadionnya. Saya rasa ini hal yang sangat baik dan banyak aspek positif yang kita terima. Kedepannya kita bisa belajar bagaimana menjadi first class club. Kita dapat melihat semuanya di sini sangatlah rapi dan lengkap," kata Rasiman, Jumat (11/11/22).
Menurut Rasiman, training ground menjadi pembeda paling nyata antara JDT dengan Persis Solo. Sementara bila dibandingkan dengan aspek lain, seperti pembinaan pemain muda dan tim putri, Persis Solo tak kalah.
JDT memiliki pembinaan pemain yang berjenjang serta tim putri. Persis Solo juga melakukan hal serupa. Tim dari kelompok usia U-14, U-16, U-18 dan U-20 berlatih rutin meski kompetisi tak jalan.
"Dalam beberapa aspek sebenarnya kita tidak begitu kalah dengan JDT. Misalnya, JDT mengirimkan pemain setelah operasi menuju Barcelona, sedangkan kita bisa melakukannya secara mandiri dengan fasilitas yang kita punya," tutur Rasiman.
"Lalu di akademi rasanya saya kita berada di level yang sama, karena Persis juga tetap memproduksi pemain melalui sistem akademi untuk diteruskan ke senior," lanjutnya.
Begitu pula dengan Persis Women yang rutin berlatih dan uji coba. Persis Women menyumbang delapan pemain pada agenda terakhir Timnas Indonesia melawan Singapura.
"Untuk women’s football JDT juga memilikinya, tapi kita jauh lebih advance karena kita jadi tim pertama yang secara profesional untuk women di Indonesia," papar Rasiman.
1. Akuisisi Sriwedari
Soal training ground, jelas bukan perkara mudah bagi Persis Solo untuk diwujudkan dalam waktu dekat. Selain harga yang mahal, untuk mendapatkan tanah luas dekat Kota Solo sangat sulit.
Untuk tim senior, Persis Solo kerap menggunakan lapangan latihan berbeda setiap pekan, seperti Stadion UNS, Lapangan Banyuanyar, Lapangan Sriwaru dan Stadion Sriwedari Solo.
Sementara untuk tim muda dan tim putri, Persis Solo menggunakan Lapangan AAU di Colomadu.
Lapangan untuk tim muda akan bertambah dengan disewanya Lapangan Pulosari Colomadu selama setahun.
Rasiman menyebut, training ground jangka pendek bisa diwujudkan dengan mengelola fasilitas milik Pemkot Surakarta. Salah satunya Stadion Sriwedari Solo yang biasanya digunakan untuk latihan dan uji coba.
"Tentunya yang menjadi urgensi ialah training ground. Sebetulnya kita bisa memodifikasi dengan fasilitas yang ada saat ini, contohnya adalah mengakuisisi salah satu lapangan yang dimiliki pemerintah seperti Stadion Sriwedari," ucap Rasiman.
"Kita hanya memiliki lapangan yang bisa digunakan untuk kepentingan latihan saja. Untuk menjadi advance player mereka harus merasakan training ground yang layak seperti ini (milik JDT)," imbuhnya.
Di Indonesia, Bali United akan menjadi tim pertama yang memiliki fasilitas training ground super mewah. Di lahan dekat Pantai Purnama Gianyar, ada tiga lapangan yang sudah jadi, dari total tujuh lapangan pada rencana awal.
Training ground ini bisa dibangun setelah Bali United melantai di bursa efek Indonesia (BEI) pada 2019 lalu. Bali United mendapat kucuran dana besar untuk pengembangan klub.
Sementara klub-klub lain sekadar membangun satu lapangan saja. Ada pula tim yang masih menyewa fasilitas pemerintah daerah, seperti Persis Solo.