Termasuk AC Milan, 5 Klub Papan Atas yang Terlibat 'Transfer Busuk' Juventus di Era Agnelli
FOOTBALL265.COM – Juventus saat ini tengah diselidiki atas transfer busuk di bawah Andrea Agnelli. Ternyata, ada lima klub papan atas yang terlibat ‘noda hitam’ Bianconeri.
Mundurnya Andrea Agnelli dari kursi dewan raksasa Liga Italia (Serie A), Juventus, menghadirkan sederet masalah panjang, terutama berkaitan dengan aktivitas transfer Bianconeri.
Dilansir dari Football Italia, tercatat ada 22 transfer busuk yang dilakukan Juventus dan tengah diselidiki oleh Jaksa Turin.
22 transfer busuk ini berkaitan dengan adanya dugaan pemalsuan Capital Gain dan pembayaran yang tak wajar demi mendapat keuntungan.
Selain itu, adanya potensi inflasi biaya transfer pemain yang dilakukan Juventus membuat klub yang juga dijuluki Si Nyonya Tua itu diselidiki.
Dari 22 transfer yang diselidiki itu, ternyata ada lima klub yang terlibat dalam aktivitas transfer busuk Juventus selama ini. Tak disangka, lima klub ini adalah lima klub papan atas Eropa.
Siapa saja lima klub papan atas yang terlibat aktivitas transfer busuk Juventus ini?
1. AC Milan
AC Milan menjadi salah satu tim yang terlibat aktivitas transfer tak wajar dengan Juventus saat melakukan pertukaran Leonardo Bonucci dengan Mattia Caldara pada 2018 silam.
Sebelum itu terjadi, AC Milan telah menebus Bonucci dari Juventus pada 2017 dengan harga 42 juta euro. Namun setahun berselang, Bianconeri memulangkan bek gaeknya itu.
Untuk memulangkannya, Juventus menawarkan Caldara ke AC Milan, di mana Bianconeri menebus Bonucci dengan harga 35 juta euro dan Rossoneri memboyong Caldara dengan mahar 37,74 juta euro.
Transfer ini dicurigai karena Juventus ingin mengambil keuntungan dari penjualan Bonucci di tahun 2017 dan juga keuntungan dari penjualan Caldara yang diboyong pada 2017 dengan harga 19 juta euro saja.
1. 2. AS Roma
Selain AC Milan, Juventus juga terlibat aktivitas transfer yang tak lazim dengan AS Roma pada perpindahan Leonardo Spinazzola dan Luca Pellegrini pada 2019 lalu.
Saat itu, Juventus dan AS Roma melakukan kesepakatan pertukaran pemain dengan membayar transfer masing-masing pemain.
AS Roma mendapatkan Spinazzola dari Juventus dengan harga 29,5 juta euro. Sedangkan Bianconeri mendapat Pellegrini dari Il Lupi dengan harga 22 juta euro saja.
Pertukaran dengan transfer ini dianggap tak lazim karena Juventus mencari keuntungan atas penjualan Spinazzola yang memberikan keuntungan sebesar 7,5 juta euro.
3. Manchester City
Transfer tak lazim untuk posisi Fullback juga dilakukan Juventus dan Manchester City saat kedua tim bertukar Danilo dan Joao Cancelo pada 2019.
Saat itu, Juventus dan Manchester City sepakat melakukan pertukaran pemain dengan biaya tambahan saat bertukar Cancelo dan Danilo.
Juventus memilih melepas Cancelo dengan mahar 60 juta euro ke Man City, dan kemudian memboyong Danilo dari The Cityzens dengan mahar 37 juta euro saja.
Pertukaran dengan tambahan biaya ini dimasukkan dalam dokumen transfer Juventus berupa uang tunai, yang membuat adanya dugaan pembayaran tak wajar demi keuntungan.
2. 4. Barcelona
Juventus melakukan aktivitas transfer tak biasa dengan Barcelona medio 2020 lalu saat bertukar pemain antara Miralem Pjanic dan Arthur Melo.
Aktivitas transfer tak biasa ini terlihat saat kedua tim yang bertukar pemain, melakukan pembayaran untuk transfer kedua pemain itu.
Juventus memboyong Arthur Melo dengan harga 76 juta euro, kemudian Barcelona memboyong Pjanic dengan harga 60 juta euro.
Transfer ini terbilang tak wajar, karena amortisasi kedua pemain di masing-masing klub membuktikan bahwa Juventus untung 47 juta euro dari penjualan Pjanic, dan Barcelona untung 52 juta euro dari penjualan Arthur Melo.
5. Borussia Dortmund
Transfer tak biasa juga terlihat dari penjualan yang dilakukan Juventus ke Borussia Dortmund terhadap gelandangnya, Emre Can.
Saat itu, Emre Can yang diboyong gratis pada 2018 dari Liverpool, dikontrak dengan durasi empat tahun hingga 2022.
Lalu pada 2020, Juventus melepasnya ke Dortmund dengan status pinjaman dan kewajiban membeli pada akhir masa pinjaman sebesar 30 juta euro.
Biaya dan cara penjualan yang dilakukan Juventus ini kemudian diselidiki karena Bianconeri diduga meningkatkan Capital Gain dari penjualan Emre Can ke Dortmund pada bursa transfer.