Wafat Karena Leukemia, Mengenang Momen Hebat Karier Eks Pelatih AC Milan Sinisa Mihajlovic
FOOTBALL265.COM – Wafat karena leukemia di usia ke-53 tahun pada Jumat (16/12/22), mari mengenang kehebatan karier eks pelatih timnas Serbia dan AC Milan, Sinisa Mihajlovic.
Diketahui, Sinisa Mihajlovic memang sudah menderita leukemia atau kanker darah sejak 2019 lalu. Meski berjuang melawan sakit yang tak terhanakna, namun dia tetap bekerja sebagai pelatih untuk klub Italia, Bologna.
Mihajlovic tetap bertahan di Bologna dengan keterbatasan yang ada. Namun karena rentetan hasil yang kurang baik, dia kemudian dipecat per 6 September 2022 lalu.
Terkait kepergiannya, banyak momen terbaik dalam karier panjang Sinisa Mihajlovic di dunia sepak bola, dimulai saat menjadi pemain hingga melabuhkan diri sebagai seorang pelatih.
1. Momen Terbaik Jadi Pemain
Semasa jadi pemain sepak bola, Sinisa Mihajlovic pernah melabuhkan kariernya di tim lokal Yugoslavia, yakni Borovo pada tahun 1986-1988.
Dia kerap kali berposisi bek, namun juga bisa menjadi gelandang. Salah satu kehebatannya adalah kemampuan menciptakan gol dari tendangan bebasnya.
Sinisa Mihajlovic kemudian dipinang klub kasta tertinggi di negaranya, Vojvodina pada tahun 1988-1990 dan Red Star Belgrade (1990-1992).
Sementara dia menjadi penggawa tim nasional Serbia/FR Yugoslavoa/Serbia, pada tahun 1991-2003. Semasa di timnas, Mihajolovic mengemas sekitar 10 gol dan 63 penampilan untuk negaranya tercinta.
Sementara di luar timnas, Sinisa Mihajlovic menghabiskan waktunya untuk berlabuh ke tim-tim di Italia, seperti AS Roma (1992-1994), Sampdoria (1994-1998), Lazio (1998-2004), dan Inter Milan (2004-2006).
Banyak momen menarik saat menjadi pemain, di antaranya adalah gol cepat yang dicetak oleh Sinisa Mihajlovic dalam debut bersama AS Roma pada tahun 1992.
1. Kehebatan Mihajlovic Kala Jadi Pemain
Momen tersebut tepatnya terjadi pada 26 Agustus 1992 di hajatan Piala Italia saat AS Roma melawan Toronto. Mihajlovic kala itu mencetak gol ketika laga baru berjalan dalam waktu empat menit.
Usai menikahi presenter cantik Italia, Arianna Rapaccioni pada 1995, Sinisa Mihajlovic mendapati puncak kariernya. Utamanya saat membela Lazio dan Inter Milan.
Sinisa Mihajlovic suskes membantu Lazio meraih Scudetto keduanya pada era 1999-2000. Prestasi yang sama juga ditorehkan bintang timnas Serbia itu kala membela Inter Milan.
Bersama Inter Milan, Sinisa Mihajlovic sukses mengantarkan timnya menjuarai Liga Italia pada tahun 2005-2006, Copa Italia, dan Supercoppa Italiana.
Sampai akhirnya Sinisa Mihajlovic memutuskan untuk gantung sepatu pada tahun 2006 dan banting setir menjadi seorang pelatih, termasuk di Inter Milan dan AC Milan.
2. Momen Terbaik Jadi Pelatih
Melansir football Italia, saat menjadi pelatih, Sinisa Mihajlovic sempat berlabuh ke klub Liga Italia Inter Milan (asisten, 2006-2008), Bologna (2008-2009), Fiorentina (2010-2011), timnas Serbia (2012-2013).
Melansir laman Football Italia, pada Mei 2012 lalu, Sinisa Mihajolovic ditunjuk menjadi pelatih Serbia, memberinya eksempatan untuk memimpin negaranya di berbagai pentas internasional.
Tujuannya adalah membawa tim Serba ke Piala Dunia 2014 di Brasil. Sayangnya, hal-hal sulit ditemuinya bersama tim nasional Serbia.
Hal itu yang membuat mereka harus finis ketiga di grup kualifikasi, yang membuat Sinisa Mihajlovic gagal untuk menjalankan misi.
Gagal membawa Serbia ke Piala Dunia 2014, Sinisa Mihajlovic kemudian menandatangani kontrak kepelatihan bersama Sampdoria pada November 2013 menggantikan Delio Rossi.
2. Mengenang Kehebatan Mihajlovic saat Jadi Pelatih
Bersama Sampdoria, Sinisa Mihajlovic menemui beragam hambatan, namun berhasil menyelesaikannya untuk keluar dari zona bahaya di musim pertama.
Capaian yang ditorehkannya pun cukup mengesankan dengan membawa Sampdoria finis di urutan ketujuh klasemen akhir Liga Italia
Hasil mengesankan di Sampdoria, membuat AC Milan kepincut untuk mendatangkan Sinisa Mihajlovic ke klub raksaksa Liga Italia tersebut.
Sinisa Mihajlovic ditunjuk untuk menggantikan Filippo Inzaghi di Inter Milan pada periode Juni 2015 dengan kontrak selama dua tahun.
Hal-hal sulit ditemui Sinisa Mihajlovic bersama AC Milan, yang membuatnya hanya mampu bertahan selama satu musim di klub raksaksa Liga Italia itu.
Meski demikian, pelatih asal Serbia tersebut mendapatkan pujian atas kepercayaan dan keyakinannya terhadap pemain berbakat, Gianluigi Donnarumma, yang debut untuk klub di usia ke-16.
Dia kemudian menukangi beberapa klub seperti Torino dan Sporting CP, sebelum akhirnya berlabuh ke mantan klubnya, Bologna pada 2019-2022.
Sinisa Mihajlovic berupaya untuk membawa Bologna keluar dari zona degdradasi Liga Italia, mengumpulkan 30 poin dari 17 pertandingan.
Sayangnya, dia divonis leukemia setelah meninggalkan Rumah Sakit Sant’Orsola di Bologna saat Bologna melawan Hellas Verona.
Sebelum wafatnya, pelatih asal Serbia tersebut menerima sejumlah penghargaan individu, seperti Serbia Coach of The Years, hingga Sport Legend Award dan predikat pelatih terbaik pada April di Liga Italia 2022.