Piala AFF 2022: Tak Maksimal, 3 Bintang Timnas Indonesia Ini Bisa Dicadangkan Lawan Brunei
FOOTBALL265.COM – Bermain kurang optimal pada pertandingan perdana penyisihan Grup A Piala AFF 2022, tiga bintang Timnas Indonesia berikut bisa dicadangkan saat hadapi Brunei Darussalam.
Timnas Indonesia akan melanjutkan kampanyenya di Piala AFF 2022 dengan melakoni laga kedua kontra tuan rumah Brunei Darussalam, Senin (26/12/22).
Laga nanti akan dilangsungkan di Stadion Kuala Lumpur, Malaysia, yang didapuk menjadi kandang Brunei Darussalam di turnamen ini.
Menghadapi Brunei Darussalam, skuad Timnas Indonesia datang dengan modal berharga dan kepercayaan diri tinggi usai memenangi laga perdananya.
Di laga perdananya pada ajang dua tahunan ini, skuad Garuda mampu meraih kemenangan 2-1 atas Kamboja, Jumat (23/12/22) kemarin.
Meski menang, namun secara kualitas diatas kertas dan rekor pertemuan, kemenangan tipis dengan hanya margin satu gol atas Kamboja tersebut sangatlah buruk buat Timnas Indonesia.
Pasalnya, Timnas Indonesia yang banyak dihuni bintang Liga Eropa plus sejumlah pemain naturalisasi, cuma mampu cetak satu gol ke gawang Kamboja yang dalam tiga pertemuan terakhir sudah kebobolan 7 gol.
Jika melihat dari penampilan para pemain Timnas Indonesia di laga perdana, ada beberapa bintang yang tampil belum maksimal dan layak dicadangkan saat hadapi Brunei Darussalam nanti.
Selain untuk memberikan kesempatan pemain lain, mencadangkan para pemain yang kurang maksimal di laga kontra Kamboja kemarin juga bisa jadi strategi Timnas Indonesia agar menjaga kondisi fisik penggawanya.
Berikut INDOSPORT coba merangkum, tiga pemain Timnas Indonesia yang layak diistirahatkan pada pertandingan kedua penyisihan grup Piala AFF 2022 kontra Brunei Darussalam:
1. Asnawi Mangkualam
Nama pertama adalah Asnawi Mangkualam. Pemain andalan Shin Tae-yong di sisi kanan pertahanan Timnas Indonesia ini terlihat belum mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Pada pertandingan menghadapi Kamboja kemarin, pemain berusia 23 tahun ini hanya beberapa kali mampu melakukan akselerasi. Statistiknya bahkan kalah agresif dibandingkan Pratama Arhan yang beroperasi di sebelah kiri.
Jika dikomparasikan dengan penampilannya saat AFF 2020 lalu, jelas performa Asnawi Mangkualam kemarin masih sangat jauh dari kata baik.
Meski begitu, pengalaman serta kemampuan organisasi Asnawi Mangkualam masih sangat dibutuhkan Timnas Indonesia pada laga selanjutnya.
Oleh sebab itu, Asnawi Mangkualam mungkin bisa diistirahatkan saat hadapi Brunei Darussalam sambil berharap sang bek bisa menemukan kembali sentuhan terbaiknya di match ketiga.
Fachruddin Aryanto
Berikutnya adalah Fachruddin Aryanto. Sang kapten Timnas Indonesia ini juga bermain jauh dari kata memuaskan dan berada di bawah level yang semestinya dimiliki Fachruddin.
Berperan sebagai pengatur lini pertahanan serta pemimpin rekan-rekannya di lapangan, Fachruddin Aryanto terlihat pasif saat pemain depan banyak kehilangan momen untuk mencetak gol.
Selain itu, miskomunikasi nya dengan Jordi Amat juga hadirkan gol penyama kedudukan yang dibuat Kamboja dan hampir saja membuat Timnas Indonesia gagal raih kemenangan di laga pembuka.
Faktor minimnya menit bermain di level klub imbas dari ditundanya kompetisi Liga 1, tampaknya jadi penyebab turunnya kualitas bermain Fachruddin Aryanto bersama timnas.
Namun sama seperti Asnawi Mangkualam, ketenangan Fachruddin Aryanto dalam mengawal pertahanan masih sangat dibutuhkan di sisa laga penyisihan grup Piala AFF 2022.
Untuk itu, di partai menghadapi Brunei nanti ada baiknya Fachruddin Aryanto dicadangkan demi menjaga kondisi fisiknya serta berharap sang kapten dapat mencapai peak performance nya lagi.
2. Muhammad Rafli
Terakhir adalah Muhammad Rafli. Striker milik Arema FC ini jadi pemain yang mendapat cukup banyak sorotan sepanjang laga perdana Piala AFF 2022 kontra Kamboja kemarin.
Secara pergerakan, Muhammad Rafli cukup agresif dan bahkan ikut terlibat dalam terciptanya gol kedua Timnas Indonesia.
Akan tetapi, Muhammad Rafli gagal menjalankan tugasnya sebagai striker lantaran ada beberapa peluang yang harusnya bisa dimanfaatkan untuk menjadi gol, namun malah terbuang percuma.
Dari segi taktikal, mungkin Muhammad Rafli bermain sangat baik dengan bertindak sebagai pemantul dan memberikan ruang para second line untuk mengeksekusi peluang yang ada.
Namun tetap saja, tugas utama Muhammad Rafli sebagai striker adalah mencetak gol. Dan berkaca dari buruknya kualitas penyelesaian akhir miliknya, mungkin pelatih Shin Tae-yong bisa mencadangkan Muhammad Rafli dan memberi kesempatan striker lain yang memiliki finishing lebih baik.