Vincent Aboubakar dan 4 Pemain Lain yang Kariernya 'Dihancurkan' Kehadiran Cristiano Ronaldo
FOOTBALL265.COM - Diprediksi akan jadi duet bagi Cristiano Ronaldo di Al-Nassr, Vincent Aboubakar justru kabarnya akan menerima pemutusan kontrak dari klubnya.
Hal ini disebabkan oleh peraturan liga Arab Saudi yang hanya membolehkan setiap klub mereka untuk memiliki maksimal delapan pemain asing saja dalam skuad.
Setelah mendatangkan Ronaldo, Al-Nassr kini memiliki total sembilan legiun impor sehingga pelepasan salah satunya jadi solusi.
Beberapa diantaranya baru datang pada musim ini yakni David Ospina, Alvaro Gonzalez, Ghislain Konan, dan Luiz Gustavo sehingga sepertinya keempat pemain itu akan aman dari pendepakan.
Selain Aboubakar, pemain asing di Mrsool Park lainnya adalah Anderson Talisca dan Pity Martinez namun entah kenapa sang bomber Kamerun justru yang dirumorkan akan dilepas.
Padahal Aboubakar terbilang cukup tajam. Striker 30 tahun yang sempat berkostum Besiktas dan FC Porto itu punya 13 gol dan enam assist dari 39 penampilan bersama Al-Nassr.
Isu terbaru menyebut jika andai benar-benar diusir oleh Al-Nassr yang sudah mengikatnya hingga Juni 2024, maka ia akan punya opsi pulang kembali ke Besiktas.
Cukup disayangkan karena Vincent Aboubakar mungkin sudah tidak sabar bermain bersama Cristiano Ronaldo dalam balutan jersey kuning ala Al-Nassr.
Hal ini kemudian menambah panjang daftar pemain yang harus tersingkir dari kesebelasannya setelah kedatangan CR7.
Bukan cuma kali ini saja Ronaldo sudah membawa petaka pada pemain lain hanya karena ia punya kaliber dan nama yang lebih besar. Siapa sajakah mereka? Berikut daftarnya.
1. 1. Edinson Cavani
Usai musim debut yang gemilang bersama Manchester United di 2020/2021, Edinson Cavani sempat berpikir untuk mencari klub baru di Spanyol atau Amerika Selatan karena alasan keluarga.
Kontrak di Old Trafford yang memang hanya semusim membuatnya lebih bebas menentukan masa depan namun atas bujukan dari Ole Gunnar Solskjaer, akhirnya bomber internasional Uruguay itu pun bertahan dan memperpanjang masa baktinya.
Namun di musim keduanya Cavani justru tersaingi oleh kedatangan Cristiano Ronaldo yang sebelumnya tidak direncanakan. Tidak cuma posisinya di starting XI, CR7 juga mengambil nomor punggung 7 miliknya.
Alhasil di 2021/2022 Cavani hanya bermain 20 kali dengan sumbangan dua gol. Sangat jomplang dengan musim sebelumnya dimana 17 lesakan bisa dikantongi dari 39 laga.
Di akhir kompetisi ia pun memutuskan untuk angkat kaki dari Manchester United. Perpisahannya dengan The Red Devils cenderung hambar dengan tidak adanya ucapan pamit sama sekali dari kedua belah pihak.
2. Mason Greenwood
Tidak hanya karier Edinson Cavani saja yang Cristiano Ronaldo rusak di Manchester United namun juga Mason Greenwood.
Di musim 2020/2021 dimana United menembus final Liga Europa, Greenwood dan Cavani jadi tumpuan lini depan. Keduanya total menyumbang tujuh gol juga tiga assist.
Kombinasi tersebut diharapkan dapat terulang di 2021/2022 namun Ronaldo datang dan membuyarkan segalanya.
Meski statusnya di Manchester Merah adalah legenda dan ia bergabung kembali sebagai salah satu pemain terbaik dunia, entah kenapa justru beredar isu jika Greenwood tidak bisa akur dengan Ronaldo.
Ketika sang striker Inggris terjerat kasus kekerasan pada tahun lalu, Ronaldo diketahui melakukan unfollow pada akun media sosial Greenwood yang mungkin bisa jadi salah satu petunjuk mengenai relasi keduanya.
2. 3. Alvaro Morata
Dibesarkan akademi Real Madrid, Alvaro Morata jelas mendambakan untuk bisa menjadi bintang besar bagi Los Blancos dan impian itu sempat memberi sinyal akan terwujud pada 2012/2013 usai ia dipromosikan sepenuhnya dari tim junior.
Hanya saja waktu itu lini depan Real Madrid sudah sangat penuh dengan pemain hebat. Selain Cristiano Ronaldo ada pula Karim Benzema, Gonzalo Higuain, Gareth Bale, Angel Di Maria, Ricardo Kaka, hingga Jose Callejon.
Alhasil Morata lebih sering dijadikan pemain rotasi yang membuatnya memilih untuk hengkang ke Juventus pada 2014. Memang penyerang rupawan Spanyol itu kembali pulang ke Real Madrid dua tahun berselang namun ia masih belum bisa keluar dari bayang-bayang Ronaldo sampai harus pergi lagi usai mudik semusim.
Semula diprediksi akan jadi 'nomor 9' terbaik dunia, karier Morata kemudian banyak mengalami pasang dan surut. Begitu juga di periode keduanya bareng Juventus (2020-2022) yang lagi-lagi harus membuatnya rela berbagi gol dengan Ronaldo yang menuju Turin dari Madrid sejak 2018.
Andai Morata tidak pernah harus menjadi rekan satu klub Ronaldo, mungkin saat ini baik statistiknya bisa jadi jauh lebih baik.
4. Gonzalo Higuain
Setali tiga uang dengan Alvaro Morata, Gonzalo Higuain pun menuai getah di balik berkah kesempatan menjadi rekan Cristiano Ronaldo juga untuk dua klub berbeda yakni Real Madrid dan Juventus.
Higuain tiba di Santiago Bernabeu tiga tahun sebelum Ronaldo namun reputasi yang ia bangun di sana dengan susah payah seolah hilang begitu saja pasca kedatangan sang kapten Portugal.
Pemain berjuluk El Pipita itu namun ogah menyerah dengan tidak pernah absen mengemas dua digit gol dalam empat tahunnya bermain bersama Ronaldo namun apresiasi dari publik tidak pernah dirasanya pantas. Higuain kemudian memilih hijrah ke Italia per 2013.
Di sana ia berkesempatan untuk menunjukkan jika dirinya bisa menjadi mesin gol tunggal tim besar saat membela Napoli (2013-2016). Akhirnya tawaran untuk bermain bersama tim yang lebih mapan, Juventus, pun datang.
32 gol dari 55 laga pun mampu Gonzalo Higuain sarangkan di musim debutnya namun manajemen I Bianconeri tetap memutuskan membeli Cristiano Ronaldo di 2017/2018. Semenjak itu El Pipita tidak pernah lagi punya level ketajaman yang sama.