4 Fakta Tentang Roberto Martinez yang Jarang Diketahui, Pelatih Anyar Timnas Portugal
FOOTBALL265.COM - Pelatih baru timnas Portugal, Roberto Martinez punya sejumlah fakta menarik tentang dirinya yang jarang diketahui banyak orang.
Pelatih kenamaan Spanyol, Roberto Martinez, resmi ditunjuk menjadi nahkoda baru Timnas Portugal usai melepaskan jabatannya dari kursi juru taktik Belgia.
Dilansir dari media sosial Timnas Portugal, @selecaoportugal, pelatih berusia 49 tahun ini ditunjuk untuk menggantikan Fernando Santos yang juga mundur.
"Selamat pagi semuanya dan terima kasih telah menerima undangan dalam penyambutan pelatih baru Portugal, Roberto Martinez,” ucap Fernando Gomez selaku Presiden Federasi Sepak Bola Portugal, FPF.
Dilaporkan dari berbagai sumber, eks pelatih Wigan Athletic ini dikabarkan dikontrak oleh Timnas Portugal hingga 2026 nanti.
Kontrak tersebut membuat Martinez akan memimpin Portugal di dua ajang bergengsi, yakni di Euro 2024 dan juga Piala Dunia 2026 mendatang.
Penunjukkan Roberto Martinez sendiri bukan tanpa alasan. Portugal menilai figurnya cocok untuk memimpin generasi emas Selecao das Quinas, julukan Portugal.
Roberto Martinez mampu membawa Belgia nangkring di ranking nomor satu dunia selama tiga tahun berturut-turut.
Nahas rekam jejak itu tak berbanding lurus dengan prestasi, di mana Martinez gagal membuat generasi emas Belgia meraih satu gelar pun di turnamen besar.
Meski rekam jejaknya kalah dari Fernando Santos yang berhasil menjuarai Euro 2016, Portugal percaya bahwa Martinez bisa mengangkat derajat Selecao das Quinas.
1. Perjalanan Karier
Roberto Martinez lahir di Balaguer, Spanyol, pada 13 Juli 1973 lalu. Ia pensiun sebagai pesepakbola di Swansea City pada 2007 lalu.
Usai pensiun, ia langsung diangkat sebagai pelatih Swansea City sekaligus manajer tim yang berkiprah di Divisi Championship.
Kesempatan itu menjadi awal karier kepelatihan Roberto Martinez. Ia menangangi Swansea City dari 2007 hingga 2009.
Setelah menukangi Swansea City, Roberto Martinez kemudian melanjutkan karier kepelatihannya di Wigan Athletic. Dia mentas di Premier League bersama klub yang bermarkas di Stadion DW tersebut.
Membawa Wigan tampil baik dengan menjuarai Piala FA pada musim 2012/2013, Everton kemudian kepincut merekrutnya.
Roberto Martinez hijrah ke Everton pada 2013 sampai 2016. Kontraknya berakhir karena dia menerima tawaran menjadi pelatih timnas Belgia.
Gagal Tangani Generasi Emas Belgia
Roberto Martinez mendapat harapan yang cukup banyak bagi publik Belgia saat ditunjuk sebagai pelatih tim nasionalnya.
Bagaimana tidak, saat ia menjadi juru taktik, Belgia banyak dihuni oleh para pemain bintang yang disebut dengan generasi emas.
Mulai dari Kevin de Bruyne, Eden Hazard hingga Thibaut Cortouis.
Namun sayang, dalam rentang waktu 2016 hingga 2022, Martinez gagal membawa Belgia berprestasi dengan skuad emasnya.
Ada 79 pertandingan yang dijalani bersama Timnas Belgia dengan rataan 2,29 poin per laga. Dia juga mampu membawa Romelu Lukaku dan kawan-kawan merebut peringkat ketiga Piala Dunia 2018.
Roberto Martinez juga menangani Timnas Belgia pada Piala Dunia 2022. Sayangnya, mereka tersingkir di fase grup karena gagal bersaing dengan Maroko dan Kroasia.
2. Cuma Punya 1 Trofi
Sepanjang karier kepelatihannya, Roberto Martinez bisa dibilang adalah pelatih yang biasa saja.
Nama besarnya terangkat saat ia membuat kejutan memberikan trofi untuk Wigan Athletic di Piala FA pada musim 2012/2013.
Mereka mengalahkan Manchester City secara dramatis di final dengan skor tipis 1-0 di Stadion Wembley.
Sejak saat itu, klub ternama tapi bukan papan atas yang tertarik merekrutnya yakni Everton. Bersama The Toffees, Martinez juga kesulitan mendapatkan prestasi.
Ia hanya mampu membawa Everton jadi perusak dominasi big six. Kariernya semakin meroket saat ditunjuk tangani tim bertabur bintang timnas Belgia.
Trofi tersebut menjadi sejarah bagi Wigan Athletic. Sebab, itu menjadi satu-satunya gelar Piala FA yang berhasil diraih oleh klub tersebut.
Fomrasi Andalan
Sepanjang kariernya sebagai pelatih, Roberto Martinez telah mencoba banyak formasi. Akan tetapi, sejak menangani Timnas Belgia, juru taktik asal Spanyol itu lebih sering mengandalkan 3 bek.
Ya, Roberto Martinez kerap bermain dengan formasi 3-4-2-1. Pakem tersebut sebenarnya sudah dicobanya sejak menangani Wigan Athletic.
Formasi tersebut jauh berbeda dengan pelatih Timnas Portugal sebelumnya, Fernando Santos. Manajer 68 tahun tersebut kerap mengandalkan formasi 4-3-3 attacking.