x

Termasuk Joao Felix dan Pesakitan Liverpool, Ini 5 Alumni Mahal Benfica yang Flop Setelah Dijual

Rabu, 11 Januari 2023 21:05 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Benfica memang tidak lagi masuk dalam kategori klub terbesar dunia namun kini mereka telah bertransformasi menjadi tim yang lihai dalam berdagang.

FOOTBALL265.COM - Benfica memang tidak lagi masuk dalam kategori klub terbesar dunia namun kini mereka telah bertransformasi menjadi tim yang lihai dalam berdagang.

Sebut saja Joao Felix, Ruben Dias, Ederson, Axel Witsel, Angel Di Maria, hingga Nemanja Matic. Semua pemain tersebut mereka jual dengan untung besar usai memelihara mereka di akademi ataupun mendatangkan mereka saat muda menggunakan uang yang tidak seberapa mahal.

Menurut data dari Transfermarkt, saat ini Benfica adalah kesebelasan yang memiliki laba terbanyak dari bursa transfer sepuluh tahun terakhir dengan raupan tidak kurang dari 1,7 miliar Euro!.

Sayangnya seringkali para pemain yang sudah dirawat dan kemudian dijual mahal oleh klub asal kota Lisbon itu kemudian gagal mencapai potensi terbaiknya di klub baru mereka.

Entah karena terbebani banderol mereka atau tidak mampu beradaptasi dengan level yang lebih tinggi namun kasus flopnya eks Benfica bukan lagi cerita baru. Siapa sajakah mereka? Berikut bahasannya.

Baca Juga

1. Joao Felix

Dengan harga menyentuh angka 127 juta Euro, penjualan Joao Felix ke Atletico Madrid pada 2019/2020 silam menjadi laba terbesar Benfica sepanjang sejarah.

Padahal kala itu sang penyerang Portugal baru berusia 20 tahun. Semakin luar biasa mengingat Benfica memungutnya secara cuma-cuma usai dibuang akademi FC Porto saat masih kanak-kanak.

Baca Juga

Namun setelah tiga tahun bersama Atletico, Felix yang mulanya diprediksi bakal jadi pemenang Ballon d'Or masa depan sinarnya justru meredup. Ia memang membantu Los Rojiblancos memenangi satu Liga Spanyol namun kontribusinya diangga tidak sepadan dengan harga.

Felix hanya punya 34 gol dan 18 assist dari 131 penampilan sejauh ini. Penyebabnya dicurigai adalah efek taktik Atletico yang tidak mengedepankan penyerangan.

Kini Joao Felix tengah berusaha mengembalikan pendar kariernya seperti saat di Benfica dengan mencari jalan keluar dari Atletico Madrid. Chelsea akan jadi destinasinya untuk sisa musim 2022/2023 sebagai pinjaman.

Baca Juga

1. 2. Darwin Nunez

Darwin Nunez. (Foto: REUTERS/Phil Noble)

Sebenarnya masih terlalu cepat untuk melabeli Darwin Nunez sebagai pembelian gagal namun sampai ia bisa memberikan pembuktian bersama Liverpool, publik masih akan menilainya demikian.

Nunez diangkut dari Benfica pada awal musim ini dengan mahar tidak kurang dari 80 juta Euro yang menjadikannya sebagai salah satu pembelian termahal klubnya saat ini bersama Virgil van Dijk dan Alisson Becker.

Hanya saja sang bomber 23 tahun asal Uruguay itu menjalani musim perdana yang cukup sulit. Secara statistik ia terlihat normal dengan sumbangan 10 gol dan tiga assist dari 23 laga namun sangat banyak peluang yang sudah disia-siakannya.

Padahal di musim terakhirnya bersama Benfica, Nunez tampil lebih dari spektakuler. Total ada 34 gol yang sanggup ia jaringkan sehingga kemudian jadi rebutan banyak klub.

Tidak diragukan lagi jika Darwin Nunez adalah pemain berbakat dan usianya masih muda, namun jika tidak segera keluar dari tekanan maka label flop akan menempel selamanya dengannya.

Baca Juga

3. Renato Sanches

Awal karier Renato Sanches begitu luar biasa. Di 2015/2016 yang jadi musim pertamanya di kompetisi senior, ia langsung membawa Benfica menjadi jawara Liga Portugal dan Piala Liga Portugal.

Dari 35 laga, sang gelandang yang kala itu berusia 19 tahun juga mengantongi dua gol. Tim nasional Portugal pun memutuskan untuk membawanya ke Piala Eropa 2016.

Baca Juga

Keputusan itu sangatlah tepat karena Sanches juga memberikan hoki besar bagi Selecao yang keluar sebagai kampiun. Ia tampil enam kali di ajang tersebut dan gol tunggalnya ke gawang Polandia di babak delapan besar sangat krusial.

Setelahnya Sanches langsung dipinang oleh Bayern Munchen seharga 35 juta Euro namun transfer ini malah jadi permulaan meredupnya kisah sepakbola pemain yang juga menerima anugerah Golden Boy 2016 itu.

Karena tidak bisa bersaing, Bayern kemudian meminjamkan Sanches ke Swansea City setahun kemudian dimana ia mengalami relegasi Liga Inggris. Kariernya sempat hidup kembali sejak berbaju Lille (2019-2022) namun keputusan untuk bergabung bersama Paris Saint-Germain musim ini lagi-lagi membuatnya terlupakan.

Baca Juga

2. 4. Fabio Coentrao

Fabio Coentrao (kanan)

Jose Mourinho banyak membawa pemain asal negaranya, Portugal, saat melatih Real Madrid di 2010-2013 dan Fabio Coentrao adalah salah satunya.

Tidak tanggung-tanggung, meski tidak langsung diharapkan untuk menggeser Marcelo dari posisi bek kiri namun sang raksasa Spanyol rela membayar 30 juta Euro pada Benfica.

Di dua musim perdananya di Santiago Bernabeu, Coentrao terlihat menjanjikan. Lebih dari 60 laga di semua ajang ia mainkan. Pemain dengan rambut pirang kotor tersebut juga berperan dalam sukses Madrid menjuarai Liga Spanyol 2011/2012.

Namun kemudian cedera mulai sering menderanya. Menit bermain pun semakin menipis sehingga ia bahkan sempat menjalani dua musim peminjaman ke AS Monaco (2015/2016) dan Sporting Lisbon (2017/2018) sebelum kontraknya usai di musim panas 2018.

Coentrao kemudian melanjutkan karier bersama Rio Ave namun karena kendala depresi ia sempat berhenti bermain sejenak. Dua tahun lalu pemilik 52 caps Portugal itu memutuskan untuk pensiun dan banting stir menjadi nelayan.

Baca Juga

5. Lazar Markovic

Tiga tahun di tim senior Partizan Belgrade cukup untuk Lazar Markovic menarik Benfica membelinya di musim panas 2013 seharga 10 juta Euro. Uang itu bisa didapat kembali hanya semusim kemudian usai Liverpool menebusnya 15 juta Euro lebih mahal.

Tidak heran karena hanya dalam tempo semusim saja Markovic bisa berkontribusi banyak di Portugal dengan memenangkan tiga trofi sekaligus. The Reds merasa telah menemukan Messi dari Serbia dalam diri sang winger mungil.

Baca Juga

Hanya saja Markovic hanya bisa semusim bermain di Anfield meski sejatinya dikontrak selama lima tahun. Usai musim debut yang kurang impresif di 2014/2015, ia dipinjamkan terus menerus sampai kontraknya kadaluarsa.

Fenerbahce, Sporting Lisbon, Hull City, dan Anderlecht jadi tempat persinggahannya namun di sana pun performa aslinya tidak kembali.

Kini di usia 28 tahun, Lazar Markovic mungkin menyesal meninggalkan Benfica terlalu cepat. Tidak seperti Joao Felix atau Darwin Nunez, saat ini mungkin sudah terlalu lambat baginya untuk memperbaiki nasib.

Baca Juga
BenficaFabio CoentraoLazar MarkovicRenato SanchesJoao FelixDarwin Nunez

Berita Terkini