Milan vs Torino: 3 Biang Keladi dalam Kekalahan Memalukan Rossoneri di Coppa Italia
FOOTBALL265.COM – Laga Coppa Italia antara Milan vs Torino, Kamis (12/01/23) dini hari WIB, berakhir dengan kekalahan tragis Rossoneri (0-1), dan tiga pemain berikut dianggap jadi biang keladi atas nasib apes tuan rumah.
Bertanding di stadion San Siro, tim tuan rumah AC Milan sejatinya tampil sangat dominan atas Torino dan mampu menguasai jalannya laga.
Terbukti, AC Milan berhasil catatkan 59% penguasaan bola dan melepaskan 34 tembakan, dengan delapan diantaranya berhasil mengarah tepat ke gawang.
Berbanding terbalik dengan Torino, di mana anak asuh Ivan Juric tersebut cuma bisa lepaskan 11 tembakan dengan tiga yang mengarah ke sasaran.
Akan tetapi, meski mendominasi sepanjang laga namun AC Milan gagal pastikan kemenangan di babak 16 besar Coppa Italia usai Ndary Adopo cetak gol tunggal yang hantarkan Torino lolos.
Melalui skema serangan balik pada menit 114 extra time, Brian Bayeye berhasil melepaskan umpan akurat yang mampu dimaksimalkan dengan sempurna oleh Ndary Adopo menjadi gol.
Skor berubah 0-1 dan bertahan hingga peluit panjang berbunyi. Torino pun berhasil raih kemenangan dan berhak tampil di perempat final Coppa Italia 22/23.
Sementara bagi AC Milan, mereka harus kehilangan kesempatan untuk raih satu trofi musim ini dan parahnya lagi harus tersingkir meski menghadapi 10 orang pemain Torino sejak menit ke-70’.
AC Milan pun dipastikan akan kembali puasa gelar Coppa Italia, setelah terakhir kali mereka juara pada musim 2002/03 alias dua dekade lalu.
Dibalik kekalahan tragis AC Milan semalam, terdapat tiga pemain yang tampil sangat buruk dan layak dianggap sebagai biang kegagalan Rossoneri lolos ke perempat final Coppa Italia.
Lantas siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
1. Aster Vranckx
Nama pertama adalah Aster Vranckx. Gelandang asal Belgia ini memang tampil sangat jauh dari kata memuaskan sepanjang laga menghadapi Torino.
Dipasang sebagai deep lying playmaker, Aster Vranckx terlihat tak banyak melakukan pergerakan serta lepaskan umpan ke kotak penalti lawan.
Bahkan saat bertahan pun Aster Vranckx sering kali gagal memutus aliran bola Torino, dan hampir saja membuat AC Milan kebobolan pada menit 11.
Andai Aster Vranckx bisa menghentikan bola yang mengarah ke Sasa Lukic dari lini tengah, mungkin Torino tak mendapat kesempatan emas untuk menyerang dan membuat mereka punya momentum menguasai laga.
Meski tampil buruk, namun Aster Vranckx tetap dipaksa tampil hingga menit ke-80’ lantaran minimnya opsi lini tengah saat AC Milan bermain dalam formasi 3-5-2.
Andai saja Aster Vranckx lebih awal diganti dan memasukan Ismael Bennacer atau menarik mundur Sandro Tonali, mungkin AC Milan bisa punya mencetak gol lebih tinggi serta terhindar dari kebobolan.
Tommaso Pobega
Berikutnya adalah Tommaso Pobega. Pemain asli Italia ini juga gagal menunjukkan kualitas terbaiknya, dan mungkin faktor penempatan posisi yang tidak ideal membuat Tommaso Pobega tidak bisa bermain maksimal.
Dipaksa turun sebagai mezzala, Tommaso Pobega yang merupakan gelandang pemutus serangan terlihat bingung dengan tugasnya.
Terbukti Tommaso Pobega lebih banyak berada di lini tengah permainan ketimbang maju ke kotak penalti lawan untuk membantu serangan.
Pergerakannya yang masif dari second line, membuat AC Milan kerap kali kesulitan ciptakan peluang lewat tembakan spekulasi dari luar kotak penalti.
Karena minimnya kontribusi Tommaso Pobega dalam membantu serangan, sang pemain pun akhirnya ditarik keluar dan diganti dengan Olivier Giroud.
2. Olivier Giroud
Sayangnya, kedatangan Olivier Giroud yang diharapkan bisa menjadi jawaban atas mandeknya lini depan AC Milan, malah tak mampu memaksimalkan peluang yang ada.
Salah satu peluang terbaik Olivier Giroud tercipta pada menit ke-103’. Menerima umpan lambung dari lini tengah, pemain Timnas Prancis tersebut hanya tinggal berhadapan dengan kiper lawan.
Akan tetapi, Olivier Giroud malah menendang angin dan membuat bola dengan mudah ditepis kiper Torino.
Meski berhasil memenangkan bola rebound, namun upaya keduanya sangatlah lemah dan cuma membentur kaki bek lawan.
Andai peluang tersebut bisa berbuah gol, AC Milan tentu bakal bermain lebih tenang dan bisa memastikan tiket ke perempat final Coppa Italia musim ini.