Rekam Jejak Erick Thohir, dari Presiden Inter Milan hingga Calon Ketua Umum PSSI
FOOTBALL265.COM - Erick Thohir mempunyai rekam jejak yang cemerlang saat maju mencalonkan diri menjadi ketua umum PSSI.
Mantan presiden Inter Milan, Erick Thohir secara resmi menyerahkan dokumen untuk pendaftaran bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.
Pria yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN itu datang dengan dukungan puluhan voters atau pemilik klub Liga 1 maupun Liga 2 pada Minggu (15/01/23) di kantor PSSI.
Beberapa voters yang datang mendukung Erick Thohir adalah Glenn Sugita dan Teddy Tjahjono (Persib Bandung), Raffi Ahmad (Rans Nusantara FC), Kaesang Pangarep (Persis Solo), Hendri Zainuddin (Sriwijaya FC) dan lainnya.
Setelah menyerahkan berkas pendaftaran di lantai 6 Kantor PSSI di GBK Arena, Erick Thohir pun memberikan penjelasan mengenai alasannya mau maju sebagai bakal calon Ketum PSSI.
Tujuan sosok berusia 52 tahun itu adalah ingin membenahi carut-marut sepak bola Indonesia.
"Ini untuk perbaikan sepak bola Indonesia, banyak teori dan konsep tapi sebenarnya yang harus kita lakukan adalah bernyali," kata Erick Thohir.
"Bernyali untuk sepak bola yang bersih dan berprestasi itu yang terpenting karena itu saya mengucapkan terima kasih ke voter yang datang," imbuhnya.
"Hari ini tugasnya adalah memastikan apakah mimpi kita bersama menjadi kenyataan. Ayo kita mulai kerja tanggal 16 Februari nanti," tambahnya.
Lantas seperti apa rekam jejak Erick Thohir di dunia sepak bola sebelum akhirnya bersedia mencalonkan diri untuk menjadi ketua umum PSS? berikut ulasannya:
1. Presiden Inter Milan
Erick Thohir adalah salah satu sosok ternama di Indonesia. Ia mengawali kariernya sebagai pengusaha sebelum akhirnya terjun ke dunia politik.
Pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 atau 52 tahun yang lalu itu saat ini menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Kabinet Indonesia Maju besutan Presiden Joko Widodo.
Di dunia sepak bola, Erick Thohir bukanlah orang baru. Ia pernah mengakuisisi saham mayoritas sebesar 70 persen klub Liga Italia, Inter Milan pada 2013 lalu.
Nilai transaksi kala itu ditaksir mencapai 480 juta dolar AS atau sekitar Rp7 triliun.
Erick Thohir pun dipercaya menjadi Presiden Inter Milan berkat saham mayoritas yang ia miliki.
Di bawah asuhannya, Inter Milan finis di peringkat keempat Liga Italia musim 2015-2016 dan 2017-2018.
Tiga tahun kemudian, alias pada 2016, Erick melepas seluruh sahamnya, ke dua perusahaan.
Pertama 39 persen sahamnya dijual ke Suning Group, perusahaan asal China.
39 persen saham lainnya dijual Erick ke Lion Rock (Hong Kong) pada 2019.
Punya Saham di DC United
Sebelum mengakuisisi Inter Milan, Erick Thohir sudah berpengalaman memimpin sebuah klub dunia, yakni DC United.
Klub yang berkompetisi di Major League Soccer (MLS) atau Liga Amerika Serikat itu, dimiliki Erick Thohir sebesar 78 persen sahamnya yang dibelinya pada 10 Juli 2012.
Erick kemudian melepas kepemilikannya di DC United pada Agustus 2018. Selama enam tahun, Erick terlibat dalam pembangunan Audi Field yang kini jadi markas tim DC United.
Jajaki Liga Inggris
Setelah berkutat di Amerika Serikat dan Italia, Erick Thohir kini mencoba untuk menjajaki sepak bola Inggris.
Ia mengakuisisi 51 persen saham Oxford United pada September 2022 setelah menjadi pemegang saham minoritas sejak 2018.
Oxford United kini berkiprah di League One alias kasta ketiga dalam struktur kompetisi Liga Inggris.
2. Kiprahnya di Sepak Bola Nasional
Pemegang Saham Persis Solo
Tidak hanya berkutat di sepak bola internasional, ternyata Erick Thohir juga ikut andil dalam pembangunan sepak bola nasional.
Saat ini ia memiliki saham di tim Persis Solo bersama putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang mengakuisisi pada Maret 2021 lalu.
Saham Laskar Sambernyawa dimiliki oleh tiga orang yakni Kaesang sebesar 40 persen, Kevin Nugroho 30 persen, dan Erick sebesar 20 persen. Adapun 10 persen sisanya dipegang oleh 26 klub internal Persis.
Di bawah naungan Erick dan kawan-kawan, Persis sukses menjuarai Liga 2 2021-2022 dan promosi ke Liga 1.
Selain Persis Solo, Erick Thohir juga pernah mengelola dua tim besar Liga 1, Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Namun sejak diangkat sebagai Menteri BUMN pada 2019, Erick Thohir melepaskan sahamnya di Persib Bandung. Sebelum itu, Erick ternyata pernah menjadi Direktur Keuangan Persija Jakarta pada 2001.
"Ketika saya diminta Pak Sutiyoso dan Pak IGK Manila mengelola Persija sebagai direktur keuangan, alhamdulillah saya membawa Persija juara," ujar Erick Thohir.
Penyelenggara Piala Presiden 2015
Mahaka Sports, perusahaan yang dipimpin Erick Thohir, pernah ditunjuk menjadi operator Piala Presiden 2015. Erick kala itu bertindak sebagai Ketua Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2015.
Turnamen pramusim tersebut dimenangi Persib Bandung setelah menjegal Sriwijaya FC dengan skor 2-0 di babak final.