3 Alasan Chelsea Bakal Persulit Langkah Kai Havertz Balik ke Jerman dan Gabung Bayern Munchen
FOOTBALL265.COM â Ada tiga alasan mengapa Chelsea tak akan melepas Kai Havertz begitu saja meski menjadi buruan teratas Bayern Munchen di bursa transfer. Apa saja itu?
Kabar mengejutkan datang dari jagat transfer seiring adanya minat Bayern Munchen terhadap pemain muda milik Chelsea, Kai Havertz.
Kabar ini dilaporkan oleh Sky Jerman yang menyebutkan bahwa raksasa Bundesliga itu ingin memulangkan pemain berusia 23 tahun itu ke Jerman.
Dalam laporan yang beredar, Bayern Munchen telah melakukan kontak dengan Chelsea terkait transfer eks pemain Bayer Leverkusen itu.
Bahkan kontak ini kian intens seiring transfer jor-joran Chelsea yang belum lama ini menggaet tiga penyerang baru pada sosok Joao Felix, Mykhaylo Mudryk, dan Noni Madueke.
Disebutkan bahwa Bayern Munchen meyakini transfer Kai Havertz dari Chelsea ini bisa terealisasi sebelum penutupan bursa transfer musim dingin Januari 2023.
Bayern Munchen bahkan telah menyiapkan dana 40 hingga 60 juta euro untuk menebus sisa kontrak Havertz yang tinggal 2,5 tahun lagi.
Klub berjuluk Die Roten itu bahkan telah menjalin hubungan baik dengan agen Havertz yang juga menaungi beberapa pemain andalannya, seperti Sadio Mane, Serge Gnabry, dan Konrad Laimer.
Kemungkinan transfer ini bisa saja terjadi, sebab Chelsea disebutkan harus melepas beberapa pemainnya setelah hampir berbelanja pemain hampir 500 juta poundsterling di bawah rezim baru.
Tapi, besar kemungkinan Chelsea akan menahan kepergian Kai Havertz dan mempersulit langkahnya bergabung Bayern Munchen. Apalagi jika menilik deretan alasan berikut ini.
1. Usia Muda dengan Potensi Luar Biasa
1. Masuk Proyek Chelsea
Sebagaimana diketahui, saat ini Chelsea tengah membangun proyek masa depan yang berisikan pemain muda agar bisa bersaing di musim-musim selanjutnya.
Proyek ini terlihat dari banyaknya pemain muda baru yang diboyong dimulai dari musim panas 2022 lalu hingga terakhir Noni Madueke yang diboyong pada Januari 2023 ini.
Melihat para pemain yang didatangkan Chelsea, umumnya para pemain ini masih berusia amat muda, yakni di bawah 23 tahun.
Dengan banyaknya pemain muda, Chelsea membutuhkan pemain sekaliber Kai Havertz yang masih muda dan punya pengalaman bermain di level teratas sejak musim 2016/17.
Alhasil, kecil kemungkinan Chelsea akan menjual Havertz dalam waktu dekat karena masuk proyek The Blues dan juga bagian penting dalam proyek ini.
2. Punya Potensi Berkembang
Sejak bergabung Chelsea pada 2020 lalu, Kai Havertz memang tak punya catatan apik seperti layaknya di Bayer Leverkusen.
Tercatat ia baru mencetak 29 gol dan 15 assist dari 119 laga bersama Chelsea, jauh dari catatannya di Leverkusen yang mencetak 46 gol dan 31 assist dari 150 laga.
Tapi Havertz punya potensi besar menjadi bintang, andai memiliki pemain yang tepat di sisinya, tak seperti di Chelsea yang hanya memiliki Mason Mount dan Hakim Ziyech sebagai kreatornya.
Dengan bergabungnya Joao Felix, Mykhaylo Mudryk, dan Noni Madueke, kini Havertz punya pemain dengan kapasitas mumpuni yang andal menciptakan peluang.
Tak ayal dengan perannya sebagai pemain nomor 9 atau striker, kemampuannya dalam mencetak gol di Leverkusen akan kembali terlihat karena banyaknya kreator mumpuni yang didatangkan Chelsea.
2. Andalan Graham Potter
3. Masuk dalam Rencana Graham Potter
Bukan rahasia lagi jika masa depan Kai Havertz di Stamford Bridge berada di tangan pelatih Chelsea saat ini, yakni Graham Potter.
Meski beredar laporan bakal dilepas, ternyata Graham Potter begitu mempercayai sosok Havertz sebagai penyerang andalannya.
Percaya atau tidak, Havertz selalu menjadi pilihan utama ketimbang Pierre-Emerick Aubameyang yang berposisi asli sebagai penyerang dan punya pengalaman mumpuni.
Di sisi lain, Havertz bahkan tak tergusur meski Chelsea baru saja mendatangkan penyerang haus gol dari Molde FK pada diri David Datro Fofana.
Kepercayaan yang diberikan Graham Potter pada Havertz pun terlihat dari komentar yang ia berikan, di mana pemain asal Jerman ini akan jadi pemain nomor 9 di formasi yang ia pakai.
“Dia (Havertz) pemain muda yang punya kualitas fantastis. Saya pikir sebagai pemain nomor 9, dia memberi Anda fleksibilitas dan variasi dalam permainan,” ujar Potter dinukil dari laman Chelsea.
“Dia (Havertz) bisa turun ke dalam tapi dia juga bisa memberi ancaman dan mencetak gol. Saya menyukainya di posisi itu,”lanjutnya.
Havertz pun juga mengaku menyukai peran yang dimainkannya di Chelsea di bawah arahan Graham Potter. Ia menyebut hal itu memberikan kepercayaan lebih.
“(Graham Potter) memberikan saya kebebasan untuk melakukan apapun yang membuat saya nyaman. Saya senang bermain bebas dan berada dalam kotak lawan. Dia memberikan saya kepercayaan diri,” ujar Havertz pasca laga kontra Bournemouth.
Dengan pengakuan dari kedua kubu, sulit bagi Graham Potter melepas Kai Havertz kendati nantinya Christopher Nkunku datang dan merebut posisi nomor 9 yang ditempatinya itu.