Liga 1: Sentuhan Magis Ridwan, Lini Belakang PSIS Semarang Makin Banyak Pilihan
FOOTBALL265.COM - Sentuhan magis Muhammad Ridwan mulai terasa di PSIS Semarang. Pemain-pemain muda yang tak dipakai klub lain bisa membuat lini belakang Mahesa Jenar semakin banyak pilihan di Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Ridwan kenyang pengalaman sebagai pemain. Bukan sekadar membela klub-klub besar, Ridwan juga kerap keluar-masuk timnas Indonesia.
Namun, situasi ini tak berlaku ketika posisinya sebagai pelatih. Ridwan lebih diperankan sebagai pelatih tim muda PSIS untuk Elite Pro Academy (EPA) dalam beberapa tahun terakhir.
Ternyata, pengalaman bersentuhan dengan pemain muda memberi keuntungan ketika Ridwan diberi jabatan sebagai caretaker tim senior PSIS. Justru ia bisa mengandalkan para pemain muda untuk berprestasi di Liga 1.
Meru Kimura menjadi sosok muda pertama yang diberi Ridwan kesempatan. Setelah berbulan-bulan jadi penghangat bangku cadangan Rans Nusantara FC, dia langsung mencatatkan debut di Liga 1 ketika dipinjam PSIS.
Hebatnya, Meru mampu membawa PSIS menang atas Rans FC 1-0. Selama 57 menit berada di lapangan, ia membuat timnya tak kebobolan, sebelum kemudian ditugaskan dilanjutkan Kartika Vedhayanto.
Setelah Meru Kimura, giliran Brandon Scheunemann yang diberi kepercayaan main di Liga 1, melawan Arema FC, Sabtu (21/1/23). Padahal, Brandon baru berusia 17 tahun dan sebelum ini hanya diandalkan Persis Solo untuk main di EPA U-18 2022.
Meski baru pertama main di Liga 1, Brandon sukses tampil bagus. Dia dimainkan selama 90 menit, berduet dengan Wahyu Prasetyo selama 89 menit, kemudian lanjut bersama Kartika Vedhayanto.
Performa dua nama itu cukup memuaskan Muhammad Ridwan. Meru tampil bagus ketika diberi kesempatan tampil 57 menit. Kini, Brandon juga melakukan hal yang sama, ketika membawa PSIS Semarang menang 1-0.
"Saya mengapresiasi apa yang ditampilkan Brandon. Dia memberikan seluruh kemampuan yang dia miliki," kata Muhammad Ridwan, Selasa (24/1/23).
1. Misi Penting PSIS
Ridwan bercerita tentang perasaan Brandon sebelum pertandingan. Pemain berdarah Jerman itu merasa sangat excited dan meminta saran Ridwan untuk mengontrol perasaan hatinya.
"Saya bilang rileks saja, nikmati suasana, nikmati permainannya. Brandon bisa melakukannya. Dia mampu menjaga dengan baik, mengantarkan timnya menang dan tidak kemasukan," lanjut Ridwan.
Sebelum ada Ridwan, PSIS memang dikenal kerap mengorbitkan pemain muda. Wahyu Prasetyo yang kini tak tergantikan juga awalnya seperti Meru dan Brandon, punya kualitas tapi belum dapat kesempatan.
Begitu pula dengan Pratama Arhan yang kini sudah membela tim Liga 2 Jepang, FC Tokyo. Dia sudah mendapat kesempatan bermain di Liga 2 dan tak tergantikan di timnas Indonesia dalam usia 21 tahun.
Ridwan pun kemudian berbicara tentang misi CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, tentang pemain muda. Dia diminta melanjutkan tradisi memberi kesempatan kepada pemain binaan sendiri.
"Sesuai arahan CEO, kita sudah punya development, maka pembinaan yang kita lakukan, jalur promosi yang diberikan sangat bagus sekali," tutur Muhammad Ridwan.
"Siapa tahu kelak PSIS akan menjadi barometer untuk membina para pemain muda dan memberi kesempatan bagi para pemain muda," pungkasnya.
Kehadiran Brandon dan Meru membuat PSIS yang awalnya krisis bek tengah, kini semakin banyak pilihan. Situasi menguntungkan ketika Alfeandra Dewangga masih cedera.
PSIS Semarang kabarnya juga tak akan memakai bek asing di sisa Liga 1 2022-2023. Rumor yang berkembang, posisi Alie Sesay akan digantikan pemain asing berposisi winger.