Ogah Pensiun, Bintang Berdarah Indonesia Radja Nainggolan Gabung Tim Sahabat di Kasta 2 Liga Italia
FOOTBALL265.COM - Radja Nainggolan belum akan menyudahi petualangannya di sepakbola usai bakal merumput di kasta kedua Liga Italia bersama SPAL yang dilatih oleh Daniele De Rossi.
Nainggolan dan De Rossi dulunya merupakan rekan satu tim di AS Roma dalam rentang 2014 hingga 2018.
Keduanya memainkan total 140 laga bersama dalam warna I Giallorossi dan membangun kerja sama yang apik di lini tengah.
Hanya Kostas Manolas, yang juga mantan penggawa Roma, memainkan lebih banyak pertandingan bersama Nainggolan ketimbang De Rossi.
Tidak heran jika koneksi erat mereka masih terjalin hingga kini saat Nainggolan masih menjadi pemain profesional sementara De Rossi telah beralih menjadi pelatih.
Daniele De Rossi tidak peduli pada tren buruk Radja Nainggolan dalam menjaga disiplinnya dalam beberapa tahun terakhir yang kerap mengundang kontroversi.
Yang pelatih 39 tahun itu yakini adalah sang kawan bisa membantu pekerjaannya untuk membawa SPAL bertahan di divisi dua Liga Italia yang biasa disebut sebagai Serie B.
Saat ini transfer sang mantan bintang timnas Belgia berdarah Indonesia itu belum SPAL resmikan namun mengingat statusnya sebagai free agent sejak Desember 2022 lalu kemungkinan prosesnya tidak akan lama.
"Saya sudah merencanakan sejak lama untuk kembali bekerja sama dengan Nainggolan namun sepertinya hal ini baru layak dibicarakan saat ia tiba pada Senin (30/01/23) nanti," beber Daniele De Rossi pada DAZN.
"Kita lihat saja nanti. Harus diingat jika mengembalikan kebugarannya masih butuh waktu," tambah ikon AS Roma yang pensiun dari lapangan hijau pada 2020 lalu bersama Boca Juniors itu.
1. Terbenam Karena Ulahnya Sendiri
Di masa keemasannya yakni dekade 2010, Radja Nainggolan adalah salah satu gelandang yang dihormati di Eropa.
Namanya mulai melejit saat memperkuat Cagliari (2010-2014) dan semakin meroket saja ketika AS Roma memutuskan unyuk menebusnya seharga 15 juta Euro nyaris sekitar satu dekade lalu.
Nainggolan dikenal sebagai midfielder yang sama baiknya dalam bertahan maupun menyerang. Visi bermain oke serta tendangan keras jarak jauh juga menjadi senjatanya kala merumput.
Dalam lima tahunnya mengabdi untuk Serigala Ibu Kota, ia menorehkan 33 gol dan 28 assist dalam 203 penampilan dan publik Olimpico pun dibuat jatuh cinta pada passion-nya untuk klub mereka.
Sayangnya meski punya segalanya untuk menjadi pemain kelas dunia, namun Nainggolan justru akrab dengan kontroversi. Tidak sekali dua kali saja ia menjadi headline akibat ketahuan merokok dan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan.
Bahkan di usianya yang kini sudah menginjak 34 tahun, pria yang juga sempat berkostum Inter Milan itu masih saja lekat dengan perbuatan negatif.
Contohnya kala secara terang-terangan menghisap rokok elektrik di bangku cadangan di tengah laga klub terakhirnya, Royal Antwerp, pada Oktober tahun lalu sehingga kesebelasan dari Belgia itu dengan berat hati memecatnya.
Kini Nainggolan akan punya kesempatan yang kesekian kali untuk membuktikan diri bersama SPAL. Tentunya ia tidak ingin mengecewakan Daniele De Rossi yang sudah menaruh kepercayaan besar.
Sangat menarik untuk menanti kembalinya duet Radja Nainggolan dan Daniele De Rossi sebagai kombo pemain dan pelatih. Diharapkan pengalamannya keduanya cukup untuk membawa SPAL tidak turun kasta.
Saat ini I Biancazzurri berada di posisi ke-14 Serie B dari total 20 klub. Sulit dibayangkan situasi mereka sekarang mengingat baru pada 2019/2020 lalu klub tersebut masih bisa bersang di kasta tertinggi Liga Italia.
Sumber: Football Italia