7 Oknum Suporter Persita Jadi Tersangka Pelemparan Bus, Begini Sikap Persis Solo
FOOTBALL265.COM - Persis Solo menghormati langkah Polres Tangerang Selatan mengusut tuntas kejadian pelemparan bus di Kelapa Dua, Tangerang, Sabtu (28/1/23). Ada tujuh oknum suporter Persita Tangerang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Bus Persis Solo menjadi sasaran pelemparan batu oleh kelompok tak dikenal usai melakoni laga pekan ke-21 Liga 1 2022/2023 di Indomilk Arena, melawan tuan rumah Persita.
Bus dilempari berkali-kali ketika masih berada di wilayah Kelapa Dua atau tak jauh dari Indomilk Arena. Kejadian itu mengakibatkan salah seorang ofisial bagian statistik bernama Viktor terluka.
Viktor terluka karena pecahan kaca mengenai jari tangannya. Alhasil, Viktor mendapat empat jahitan tak lama setelah kejadian tersebut.
Polres Tangerang Selatan tak butuh waktu lama untuk mengungkap kasus ini. Apalagi ada salah seorang yang diduga sebagai bagian dari kelompok pelempar batu, diringkus dan diserahkan pemain Persis Solo ke kantor polisi.
Dalam jumpa pers yang berlangsung di Polres Tangerang Selatan, diumumkan ada tujuh oknum suporter Persita Tangerang yang ditetapkan sebagai tersangka.
Oknum itu adalah MR (23) dan HK (19) yang sedari awal telah merencanakan aksi, serta MFM (22), FS (19), IA (19), DH (24), dan GR (18). Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka dan diancam hukuman 5 tahun.
Komitmen Polres Tangerang Selatan dalam mengungkap kasus tersebut mendapat tanggapan positif dari manajemen Persis Solo.
"Kita hormati proses hukumnya, semoga semua pelaku bisa tertangkap," kata Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona, Selasa (31/1/23).
Persis Solo ingin pengungkapan kasus ini tak sekadar menghukum pelaku tindak kriminalitas. Langkah pidana ini diharapkan bisa menjadi efek jera bagi para suporter yang punya niatan yang sama.
"Harapannya, pemberian sanksi hukum ini bisa memberikan efek jera supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi," tutur Bryan.
1. Harus Ditindak Tegas
Sebelum bus Persis Solo, nasib sama juga dialami tim Arema FC. Bus yang ditumpangi Adilson Maringa dkk. dilempari batu usai melakoni laga melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Sleman, Kamis (26/1/23).
Akibat dari kejadian itu, tiga pemain dan satu asisten pelatih terluka. Kasus yang menimpa tim Arema FC telah ditangani Polres Sleman.
"Insiden seperti ini harus jadi yang terakhir di sepakbola nasional," tutur Bryan.
Ditambahkan Walikota Solo, Gibran Rakabuming, kejadian yang menimpa tim Persis Solo harus menjadi peringatan bagi para penegak hukum.
Harus ada tindakan tegas agar memberikan efek jera bagi para pelaku, maupun yang punya niatan sama. Gibran bahkan sudah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Intinya kita semua ingin sepak bola kita itu jalan, jangan seperti ini terus. Tidak ada sepak bola, kita tidak ada hiburan," ucap Gibran.
Bahkan, Gibran mempersilakan jika memang pemain Persis Solo harus dimintai keterangan. Hal ini berkaitan dengan aksi pemain Persis Solo yang menangkap dan memukuli salah satu oknum yang diduga terlibat aksi pelemparan.
"Sekarang dibayangkan saja. Jauh-jauh ke tempat mereka (Tangerang), habis tanding capek, bise dibalangi watu (busnya dilempari batu). Yo rasane koyo piye (Ya perasaannya kayak gimana)," tutur Gibran.
"Tapi kabeh (semua) yo salah, pemain yang melakukan pengejaran, pemukulan harus minta maaf, harus kooperatif jika ada pemeriksaan," lanjut Gibran.