Masih Belum Puas Hukum Juventus, FIGC Siap Caplok Lebih dari 20 Poin Liga Italia dari Nyonya Tua!
FOOTBALL265.COM - Juventus baru saja mendapatkan hukuman pengurangan 15 poin di Liga Italia (Serie A) 2022/2023 namun FIGC punya rencana untuk menjatuhkan sanksi tambahan.
Federasi sepakbola Italia itu tengah mempersiapkan tuduhan baru yang bisa La Vecchia Signora menerima tambahan penalti tambahan setidaknya 20 poin lagi.
Pada Januari 2023 lalu, FIGC baru memberikan hukuman pemangkasan 15 poin bagi Juventus yang terbukti bersalah dalam tuduhan penggelembungan nilai transfer pemain.
Skandal tersebut kemudian dikenal dengan nama Plusvalenza dan kini sepertinya akan ada huru-hara baru yang bakal semakin menjatuhkan reputasi sekaligus kans berprestasi I Bianconeri.
Lapran dari Corriere dello Sport menyebutkan jika jaksa dari FIGC telah menemukan adanya kemungkinan Juventus tidak transparan dalam pengeluaran mereka selama masa pandemi Covid-19.
Terutama dalam hal gaji pemain dimana nilai yang harusnya dibeberkan pada pijak federasi jauh lebih kecil dari kenyataannya.
Juventus dalam laporan mereka mengklaim jika para penggawanya siap mendapatkan pemotongan upah selama empat bulan demi membantu neraca keuangan klub jadi lebih stabil.
Ketika Covid-19 merebak, klub-klub Liga Italia banyak yang harus melakukan pemangkasan gaji pemain mengingat pemasukan utama dari jalur penjualan tiket stadion harus terhenti namun Juventus menuurt FIGC telah melakukan kebohongan.
Hasil penyadapan dan juga pembongkaran pesan WhatsApp menunjukkan jika para pemain termasuk Matthijs de Ligt dan Mattia De Sciglio tetap menerima pemasukan yang sama tiap pekannya.
Apabila benar berbohong, Juventus berarti telah mengeluarkan uang lebih banyak dari data yang mereka serahkan. Karena bisa melahirkan sistem yang tidak sehat, FIGC bergerak cepat melakukan penyelidikan.
1. Bisa Degradasi?
Masih dari Corriere dello Sport, Juventus mengakali pembukuan keuangan mereka soal gaji dengan membayarkannya pada pemain dengan cara lain.
Alih-alih melakukan pemidahan dana melalui rekening dengan judul gaji, Nyonya Tua membagikannya dalam bentuk bonus atau uang sponsor.
Jaksa FIGC meyakini jika pelanggaran ini pantas untuk dihukum lebih berat ketimbang skandal Plusvalenza.
Setidaknya pengurangan 20 poin Liga Italia akan jadi tuntutan awal mereka. Bisa lebih sedikit namun tidak menutup kemungkinan angkanya bisa membesar tergantung jalannya pengadilan nanti.
Rencananya sidang untuk skandal baru ini akan dijalankan pada Maret 2023 mendatang sehinga ada kans bagi Juventus dijatuhi hukuman penalti poin dua kali dalam musim ini.
Saat ini pasca Plusvaleza pasukan asuhan Massimiliano Allegri sudah harus turun ke peringkat 13 dari yang semula bertengger di empat besar.
Bisa-bisa pengurangan 20 poin akan membuat mereka terjun bebas ke zona degradasi karena kini Juventus hanya memiliki 23 angka saja.
Namun menjalankan hukuman di Liga Italia 2023/2024 pun bukan sesuatu yang lebih baik juga. Jika demikian maka ada kemungkinan mereka bakal merasakan efek yang lebih besar.
Tanpa Liga Champions dan harus memulai kompetisi dengan poin -20, maka Juventus akan kesulitan menarik pemain baru berkualitas dan sponsor-sponsor.
Maka dari itu tifosi Juventus pastinya tengah berdoa mati-matian agar tuduhan FIGC pada klub kesayangan mereka tidak terbukti dan para pemain tidak kehilangan motivasi untuk berjuang sekuat tenaga di sisa Liga Italia 2022/2023 meski terus diterpa isu miring.
Sumber: Football Italia, Corriere dello Sport