Jelang AC Milan vs Torino, Taktik Ini Bisa Jadi Solusi Stefano Pioli Hadapi Krisis
FOOTBALL265.COM – Jelang laga pembuka pekan ke-22 Liga Italia (Serie A) 2022-2023 menghadapi Torino, Stefano Pioli masih kesulitan menemukan racikan terbaik untuk AC Milan.
Setelah tampil mengesankan dan merengkuh gelar Scudetto pada musim sebelumnya, performa Stefano Pioli di AC Milan kini justru semakin menurun.
Dari 10 pertandingan terakhir, Rossoneri hanya mampu mengamankan dua kemenangan dan tiga hasil imbang. Sementara laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
Pada laga bertajuk derbi Milan, Minggu (5/2/23) Pioli lagi-lagi gagal mengamankan kemenangan setelah takluk dengan skor tipis 1-0.
Bahkan, pada pertandingan terakhir melawan Inter Milan, Stefano Pioli menyerah untuk menggunakan pakemnya 4-2-3-1 dan memilih melakukan taktik mirroring.
Sayangnya, perubahan pakem itu ternyata masih belum mampu memperbaiki performa Milan. Sebaliknya, Olivier Giroud, dkk. justru tampak tumpul di depan.
Giroud yang ditemani Divock Origi di lini depan AC Milan gagal memberikan ancaman, karena dari empat percobaan yang dilakukan tidak ada tendangan tepat sasaran.
Hal tersebut tentu menjadi sorotan penikmat sepak bola Italia sekaligus membuat Pioli menerima pukulan yang begitu berat.
Pasalnya kekalahan dari Nerazzurri membuat AC Milan terlempar dari empat besar dan terpaksa harus menerima fakta jika prioritas mereka kini hanya untuk lolos kualifikasi Liga Champions.
Kekalahan AC Milan secara berturut-turut dalam tiga laga terakhir di Liga Italia musim ini diyakini tak hanya perihal kemampuan individu, melainkan juga taktik yang digunakan Stefano Pioli.
1. Taktik yang Perlu Diperbaiki Stefano Pioli
Melansir Sempremilan, disampaikan bahwa taktik yang digunakan oleh Stefano Pioli di AC Milan sudah tidak lagi efektif.
Sebelumnya, saat Rossoneri menekan, mereka lebih sering tidak mampu meloloskan bola. Tetapi, kali ini mereka juga gagal merebut kembali bola dan meninggalkan ruang yang bisa diekspos oleh lawan.
Untuk itu, Sempremilan memberikan catatan bahwa Pioli harus lebih memperhatikan blok tengah, di mana tim akan menempatkan pemain bertahan di sepertiga tengah lapangan.
Namun, dengan memberikan fokus di blok tengah maka harus diiringi dengan kekompakan para pemain baik secara horizontal maupun vertikal.
Selain itu, jarak antara empat bek dan dua pemain di depannya harus berjarak sedekat mungkin agak tidak memberikan ruang bagi lawan.
Dengan demikian, Pioli harus mempertimbangkan untuk memberikan bekal kepada para pemainnya bagaimana cara bergerak ketika sedang tidak memegang bola.
Hanya saja, taktik ini memiliki risiko terkena serangan balik terutama lewat umpan-umpan jauh, karena empat pemain belakang cenderung jauh dari gawang.
Tapi, blok tengah bisa membantu klub untuk meresap serangan lawan karena tidak memberikan ruang di antar lini kepada pemain kreatif lawan.
Selain itu, strategi ini juga bisa membantu para pemain untuk lebih menghemat tenaga karena tidak harus menekan secara agresif.
Sumber: Sempremilan