Strategi Mikel Arteta Bikin Gabriel Martinelli Habis Bensin di Arsenal
FOOTBALL265.COM – Legenda Arsenal, Emmanuel Petit menyebut tenaga Gabriel Martinelli di Arsenal telah habis karena strategi Mikel Arteta.
Penampilan Arsenal musim ini memang menuai begitu banyak sorotan. Usai pada musim sebelumnya jeblok, musim ini The Gunners begitu perkasa.
Dari 21 pertandingan Liga Inggris yang telah dijalani Arsenal musim ini, tim asuhan Mikel Arteta itu baru menelan dua kali kekalahan.
Alhasil, Arsenal saat ini tengah menikmati posisi ternyaman mereka dengan menduduki peringkat pertama klasemen Liga Inggris.
Arsenal mengoleksi 51 poin, unggul dari pesaing mereka Man City di posisi kedua dengan koleksi 48 poin dari 22 laga.
Moncer di kancah domestik, Arsenal juga moncer di turnamen Eropa. Dalam ajang Liga Europa misalnya, energi Arsenal masih begitu nyata.
Pada ajang tersebut, Arsenal berhasil membuktikan diri dengan lolos ke babak 16 besar usai keluar sebagai juara Grup A dengan 15 poin.
Penampilan Arsenal musim ini juga tak dapat dilepaskan dari moncernya Mikel Arteta dalam meramu taktik di setiap pertandingan The Gunners.
Selain itu konsistennya pemaiin-pemain andalan seperti Martin Odegaard, Bukayo Saka, hingga Gabriel Martinelli menjadi salah satu kunci kesuksesan Arsenal perkasa musim ini.
Namun, baru-baru kecaman terhadap strategi Mikel Arteta datang. Terlebih soal dirinya yang kerap memainkan Martinelli.
1. Gabriel Martinelli Habis Bensin
Tampil perkasa hingga pertengahan musim, ternyata Arsenal mulai memperlihatkan titik lemah mereka. Hal itu dutarakan oleh salah satu legenda mereka, Emmanuel Petit.
Petit menyoroti peran Gabriel Martinelli bersama Arsenal yang perlahan mulai kehabisan bensin dalam beberapa pertandingan terakhir.
“Saya tahu mereka membeli beberapa pemain menarik, tapi ia selalu bermain di setiap laga. Sama halnya dengan semua pemain yang ikut Piala Dunia. Berbicara dari pengalaman saya sendiri, saya tahu itu tidak mudah,” ujar Petit.
“Kita terbiasa memainkan turnamen besar di akhir musim, jadi (sekarang) terasa sangat melelahkan fisik dan mental.”
“Saya bisa membayangkan, selepas main di Piala Dunia dan kembali klub bermain tiap beberapa hari sekali, itu bisa terasa melelahkan. Mereka butuh waktu untuk pulih.”
“Martinelli masih muda, baru 21 tahun, masih punya banyak waktu untuk berkembang. Saya tak kaget dia kesulitan saat ini. Ia terlihat lelah – baik secara mental maupun fisik,” pungkas Petit seperti dikutip dair Sportskeeda.
Emmanuel Petit juga turut menyoroti taktik Mikel Arteta yang kerap memberi beban kepada Gabriel Martinelli di sisi kiri.
“Menurut saya ia juga kesulitan gara-gara taktik yang digunakan. Dengan (Oleksandr) Zinchenko bergerak ke lini tengah, ia tak mendapat bantuan yang sama seperti yang diterima (Bukayo) Saka di sayap kanan dengan Ben White. Saya bisa memahami itu. Arsenal memang lebih sering bermain dari kanan,” kata Petit.
"Bagi saya, Martinelli punya kualitas untuk menjadi pembeda sendirian – kecepatannya, ia sangat cepat saat membawa bola.”
“Tapi itu bukan satu-satunya alasan di balik penurunan performanya. Bagi saya, ini lebih ke soal kelelahan mental dan fisik. Ia butuh istirahat, tapi saya tidak pede (Mikel) Arteta bakal mau melakukan rotasi,” tambahnya.
Sumber: Sportskeeda