Ketua Umum PSSI Erick Thohir Hidupkan Lagi BTN, Apa Fungsinya?
FOOTBALL265.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir kabarnya akan kembali menghidupkan Badan Tim Nasional (BTN) dalam program kerjanya, apa saja fungsinya untuk Timnas Indonesia?
Federasi sepak bola Indonesia, PSSI, beberapa waktu lalu telah rampung menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) periode 2023-2027 pada Kamis (16/02/23) untuk mencari ketua umum PSSI yang baru.
Menteri BUMN, Erick Thohir, terpilih menjadi ketua umum PSSI yang baru setelah mendapat 64 suara dari para voters. Ia mengalahkan pesaing kuatnya, La Nyalla Mattalitti yang memperoleh 22 suara.
Diikuti oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Ratu Tisha yang terpilih menjadi wakil ketua umum PSSI.
Usai terpilih menjadi Ketua Umum PSSI yang baru menggantikan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, Erick Thohir langsung membuat banyak gebrakan dalam program kerjanya.
Salah satunya adalah membentuk kembali Badan Tim Nasional (BTN) demi mewujudkan ambisi Timnas Indonesia berprestasi di level internasional..
Badan Tim Nasional sendiri sebenarnya sudah terbentuk cukup lama sejak era Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid. Saat itu dipimpin oleh Iman Arif sebagai ketua BTN.
Tetapi sempat vakum sebelum kembali dihidupkan pada 2013 dan mati kembali pada tahun 2015 setelah ketua umum terpilih, La Nyalla Mattaliti saat itu membubarkan BTN.
Erick Thohir mengatakan bahwa pendirian BTN selaras dengan target PSSI untuk meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2040.
"Kami memastikan pembentukan BTN. Sebab, kami harus memastikan punya agenda besar bermain di Piala Dunia 2040," imbuh Erick Thohir.
Selain BTN, Erick Thohir juga membentuk Komite Adhoc Suporter dan Komite Adhoc Infrastruktur dalam rapat Exco PSSI baru-baru ini.
"Kalau negara lain seperti India sudah mempunyai blueprint 2023-2047, kami juga tidak boleh ketinggalan. BTN satu di antara jangka panjang persiapan Timnas Indonesia," tukas Erick Thohir.
1. Apa Itu BTN dan Fungsinya?
Badan Tim Nasional (BTN) sendiri sudah pernah dibentuk cukup lama oleh para ketua umum PSSI sebelumnya. Namun dibubarkan pada tahun 2015 oleh La Nyalla Mattalitti.
Sekjen PSSI saati itu, Azwan Karim mengatakan jika hal tersebut dilakukan untuk mengikuti tren dari federasi di negara lain. Pembubaran dilakukan juga agar koordinasi seputar Timnas Indonesia lebih kuat di kepengurusan PSSI.
"Ke depannya, Timnas akan dikelola di bawah pihak kami. Ini setelah mendapat petunjuk dari Ketua PSSI dan tren di luar negeri. Timnas akan dikelola di bawah Sekjen. Nantinya, akan ada informasi formal terkait hal itu," ujar Azwan.
Pembubaran BTN tidak lepas akibat dari konflik kepengurusan di PSSI yang membawahi timnas Indonesia hingga akhirnya timbul dua lisme kepengurusan dan kompetisi yang terjadi pada 2012 lalu.
Alhasil BTN sebagai badan yang mengelola timnas Indonesia kesulitan memanggil pemain terbaik untuk memperkuat Skuad Garuda, tampil di pertandingan internasional sebelum disanksi.
BTN sendiri adalah unit khusus bentukan PSSI yang berfokus terhadap perkembangan Timnas Indonesia dan bertanggung jawab kepada Exco PSSI yang dipimpin Erick Thohir.
Fungsinya tidak jauh dari mengurus timnas Indonesia. Kinerja Badan Tim Nasional seperti merancang pembentukan timnas yang kuat dari level kelompok umur hingga senior.
Talent scouting, membuat blue print jangka panjang timnas Indonesia, menjadwalkan agenda timnas Indonesia, hingga mencari pelatih dan mengawasi serta mengevaluasi kinerja pelatih timnas Indonesia bersama sub unit di dalamnya, direktur teknik.
Mantan pelatih Timnas Indonesia yang sudah meninggal dunia, Benny DOllo pernah mengutarakan harapannya dengan adanya BTN ini.
Menurut Bendol, panggilan akrabnya, PSSI harus mengoptimalkan fungsi Badan Tim Nasional (BTN).
Ini agar agenda seperti uji coba timnas bisa diatur sebaik mungkin, tidak seperti sekarang yang masih karut marut dan belum teratur.
"BTN induk peforma timnas. Didalam BTN, seharusnya ada yang disebut Departemen Teknik. Divisi ini yang menggodok preparasi agenda timnas, laporan dari pelatih, hingga pemilihan pemain.
"Bila ini dibiarkan tak ada, ya seperti ini hasilnya. Stok pemain berkualitas melimpah, tapi hasilnya nihil," katanya pada 2013 lalu.
Sementara itu mantan ketua BTN, Iman Arif juga mengutarakan pentingnya pembentukan BTN di dalam struktur organisasi PSSI.
Target dibuat langsung Ketua Umum PSSI yang dijabarkan oleh Exco di kepengurusan dan diterjemahkan melalui badan khusus yang menangani Timnas Indonesia.
"Timnas itu lebih bagus diurus badan khusus yang masuk struktur resmi di federasi. Sebab Timnas sifatnya jangka panjang. Kemudian dikelola profesional yang kompeten dan memiliki target dalam jangka waktu yang jelas," ujar Iman Arif pada 2020 lalu dikutip dari CNN Indonesia.
Badan yang mengurusi Timnas Indonesia, disebut Iman Arif, juga harus memiliki struktur manajemen yang jelas dan sistematis serta bertanggung jawab langsung ke Ketua Umum PSSI beserta Exco.