Bedah Formasi AC Milan jika Duet Mauro Icardi dan Wilfried Zaha Jadi Terwujud, Scudetto Lagi?
FOOTBALL265.COM - AC Milan merencanakan bursa transfer sensasional pada musim panas 2023 mendatang dengan merekrut Wilfried Zaha dan Mauro Icardi sekaligus.
Keduanya bisa digaet ke San Siro dengan harga miring mengingat situasi kontrak mereka bersama klub masing-masing saat ini.
Zaha yang merupakan salah satu pemain berprofil tinggi di Liga Inggris besar kemungkinan bakal meninggalkan Crystal Palace, klub yang sudah ia bela dalam delapan tahun terakhir menurut laporan dari Mirror sebagai free agent.
Prestasi bisa jadi salah satu alasan karena kini winger internasional Pantai Gading itu belum pernah sekalipun memenangkan trofi mayor sepanjang kariernya.
Kebetulan sejak 2020 AC Milan sudah dihubungkan dengan Wilfried Zaha namun mungkin baru pada bursa transfer musim panas nanti kedua belah pihak bisa berjodoh.
Demikian juga dengan Icardi. Memang ia baru bergabung dengan raksasa Turki, Galatasaray pada musim ini namun striker berpaspor Argentina itu hanya meneken kontrak berdurasi satu tahun saja di Istanbul sebagai pemain pinjaman.
Artinya ia punya niatan mempertimbangkan opsi yang bisa datang setelah itu. Termasuk untuk pulang kembali ke Liga Italia, kompetisi yang sempat ia mainkan tujuh musim dan telah membesarkan namanya.
Memang Paris Saint-Germain masih punya satu tahun masa kontrak dengan Mauro Icardi namun mengingat posisi sang pemain yang tidak pernah pasti di Parc des Princes, hengkang jadi pilihan ideal terutama bila AC Milan memang meminati.
Mauro Icardi memang pernah berkostum Inter Milan dalam rentang 2013 hingga 2019 dan bahkan sempat mengkapteni skuad Nerazzurri namun kesempatan untuk mendapatkan sosok dengan koleksi 121 gol plus 31 assist dalam 219 penampilan di Liga Italia tidak boleh dilewatkan Rossoneri.
Bisa jadi pemain dengan karakter bengal itu justru mengincar kepulangan ke kota mode dengan warna berbeda untuk balas dendam pada Inter dan fansnya yang telah memberinya sejumlah kenangan pahit.
1. Angka Membuktikan Kualitas
Baik Wilfried Zaha maupun Mauro Icardi memang sudah memasuki usia kepala tiga (30) dan mungkin sudah melewati usia emas mereka di lapangan hijau namun keduanya jelas bukan target yang buruk untuk AC Milan.
Mereka dapat mengisi banyak lubang di skuad asuhan Stefano Pioli yang musim ini nyaris dipastikan tidak lagi bisa mempertahankan titel Scudetto mereka.
Contohnya Zaha yang dapat bermain di berbagai posisi di lini depan. Meski ia lebih senang bermain di sayap kiri namun eks Manchester United dan Cardiff City itu tidak keberatan untuk bermain di sisi seberang maupun ditempatkan lebih sentral.
Versatilitas membuat Zaha tetap bisa tampil subur bahkan di Crystal Palace sekalipun yang notabene bukan klub raksasa di Liga Inggris. Total untuk The Eagles ia mampu mengemas 89 gol dan 76 assist dari 450 penampilan lintas ajang.
Gaya bermain dengan dribel eksplosif juga akan membuatnya membantu AC Milan jika ada pertahanan gerendel yang butuh dibuka dengan skill individu.
Pada Liga Inggris 2022/2023 menurut data FBref, Wilfried Zaha mencatatkan 91 percobaan dribel dengan tingkat kesuksesan 35,2%. Untuk volume ia hanya kalah dari Bukayo Saka (92) dan rata-rata keberhasilannya masih masuk tujuh besar.
Jika dihitung per 90 menit, Zaha punya 2,16 dribel sukses yang mana mengungguli semua penggawa AC Milan. Paling dekat hanya ada Rafael Leao dengan 1,8 take on berhasil.
Icardi tidak kalah hebat. Ia masih bisa menjadi opsi mesin gol produktif dengan sumbangan sembilan gol dan enam assist dari 12 penampilan di Liga Turki untuk Galatasaray.
Masih dari FBref, statistik tersebut membuat mantan suami Wanda Nara tersebut menjadi pemain terbaik kedua di kompetisinya dengan sumbangsung gol + assist per 90 menit terbaik kedua (1,47) alias hanya kalah dari top skor sementara yakni Enner Valencia (1,74).
Di AC Milan belum ada pemain dengan kontribusi ke depan sebaiknya Icardi. Bahkan tidak juga Leao (0,73) atau Olivier Giroud (0,72) namun masih bisa diwajarkan mengingat koevisien Liga Italia dianggap lebih tinggi ketimbang Liga Turki.
2. Perkaya Opsi, Ketergantungan pada Veteran Terkurangi
Berdasarkan statistik tadi, Wilfried Zaha dan Mauro Icardi bisa menjadi rekrutan yang bagus untuk AC Milan. Setidaknya di atas kertas.
Zaha dapat memperkaya pilihan penyerang sayap Il Diavolo Rosso yang terlalu bergantung pada Rafael Leao. Ante Rebic, Junior Messias, maupun Alexis Saelemaekers kini harus semakin waspada terkait posisi mereka di skuad utama.
Bahkan Zaha juga bisa menjadi penyerang sentral dengan peran yang tidak tradisional namun sepertinya hal itu belum akan dibutuhkan terutama jika Stefano Pioli masih ingin mengandalkan pakem 4-2-3-1.
Artinya hanya ada satu tempat untuk penyerang tengah dan sepertinya akan cocok untuk diisi oleh Icardi.
AC Milan masih punya Zlatan Ibrahimovic dan Olivier Giroud namun keduanya sudah lebih dari 35 tahun sehingga selayaknya tidak lagi diandalkan dari pekan ke pekan.
Divock Origi sejauh ini juga terlihat sebagai eksperimen yang gagal, Meski striker asal Belgia itu didatangkan secara gratis namun kesulitan untuk tetap fit membuat eks Liverpool itu sulit untuk beradaptasi dengan Liga Italia.
Maka dari itu kami sarankan untuk kwartet lini depan diisi oleh Icardi, Leao, Brahim Diaz, dan Zaha yang dapat bertukar posisi sesuai kebutuhan dan situasi pertandingan.
Untuk menopang mereka, starting XI AC Milan saat ini sudah cukup baik terutama bila semua fit sehingga Mike Maignan, Sandro Tonali, Ismael Bennacer, Theo Hernandez, dan Davide Calabria bisa ikut dimainkan.
Hanya waktu yang bisa membuktikan apakah line up baru ini bisa cukup untuk membawakan lagi trofi Liga Italia pada AC Milan.
Namun yang jelas kesempatan untuk memperdalam skuad dengan mendatangkan Wilfried Zaha dan Mauro Icardi sama sekali tidak boleh dilewatkan terutama karena keduanya pun sudah dibidik sejak lama.