3 Fakta Pasca Derby Jatim Arema FC vs Persik: Macan Putih Runtuhkan Superioritas Singo Edan
FOOTBALL265.COM - Kemenangan Persik Kediri dengan skor 3-2 dalam Derby Jatim Liga 1 menghadapi Arema FC Selasa (28/02/23), menyisakan sejumlah fakta menarik.
Bagi Persik Kediri, kemenangan itu semakin menguatkan komitmen merek dalam mewujudkan misi bangkit di putaran dua Liga 1.
Kemenangan atas Arema FC menjadi yang kedua kali secara beruntun dipetik tim dengan julukan Macan Putih tersebut di Liga 1.
Sebelumnya, anak asuh Divaldo Alves juga melibas Rans Nusantara FC dengan skor 5-1 pada laga home di Stadion Brawijaya Kediri, Kamis (23/02/23).
Sepasang hasil itu kian menegaskan bahwa Persik Kediri tidak terpengaruh dengan keputusan PSSI yang meniadakan degradasi di Liga 1 musim ini.
Sementara bagi Arema FC, kekalahan ini tentu sebuah nestapa. Terlebih hasil ini terjadi di tengah upaya bangkit usai mengalami keterpurukan.
Sejak Tragedi Kanjuruhan terjadi (01/10/22) lalu, tim dengan julukan Singo Edan itu mengalami sejumlah dinamika internal.
Mulai rangkaian aksi demonstrasi, hingga aksi pengrusakan bus di Sleman (26/01/23) hingga pengrusakan kantor klub beberapa hari berselang.
Yang jelas, kekalahan ini menjadi membuktikan Arema FC belum stabil dan tak konsisten dalam menuai hasil akhir.
Berikut ini INDOSPORT menyajikan 3 fakta menarik pasca hasil Derby Jatim yang dimenangkan Persik Kediri 3-2 atas Arema FC di Stadion PTIK Jakarta.
1. 1. Rekor Home Terburuk
Kekalahan 2-3 dari Persik Kediri membuat predikat Arema FC sebagai tim jago kandang langsung memudar selama bergulirnya Liga 1 musim ini.
Hasil itu menjadi yang ke-2 dirasakan Tim Singo Edan sejak memilih Stadion PTIK sebagai markas, setelah kekalahan 0-1 dari PSM Makassar (04/02/23).
Secara total, tim dengan jersey kebesaran biru itu sudah menggelar 13 laga home di Liga 1 yang tak semuanya disapu bersih.
Arema FC bahkan mencatat 7 kali kekalahan di kandang sendiri. Sebanyak 16 poin dihasilkan dari 5 kali menang dan 1 kali imbang.
Kendati demikian, Arema FC masih mencatat statistik gol cukup baik meski lebih banyak kalah di kandang. Mereka membobol gawang lawan 16 kali dan kebobolan dengan jumlah serupa.
2. Transfer Sukses Persik
Kemenangan 3-2 atas Arema FC dan 5-1 atas Rans Nusantara FC membuktikan bahwa Persik cukup sukses dalam strategi di transfer window Liga 1.
Pasalnya, 5 dari total 8 gol Persik dalam periode itu diciptakan 3 pemain yang menjadi rekrutan anyar. Flavio Silva dan Mohamad Khanafi menyumbang 2 gol, serta 1 gol lain dari Miftahul Hamdi.
Keberhasilan strategi di transfer window itu berimbas pada produktivitas gol. Persik tercatat konsisten mencetak gol selama 8 dari 9 laga di putaran dua Liga 1.
Imbasnya, agregat gol Tim Macan Putih pun terkerek secara signifikan. Persik mencatat surplus 3 gol selama putaran dua Liga 1, mencetak 17 gol dan kebobolan 14 gol.
Perolehan angka Arthur Irawan dkk pun meningkat tajam. Dari 9 laga putaran kedua, Persik mencetak 13 poin hasil dari 4 kali menang, 1 kali imbang dan 4 kalah.
2. 3. Superioritas Runtuh
Kekalahan ini membuat rekor head to head kedua tim berubah. Arema FC terbilang tak lagi superior atas Persik Kediri dalam 5 pertemuan terakhir.
Sebelumnya, Tim Singo Edan memenangi dua duel terakhir atas Persik. Masing-masing dengan skor 1-0 di Liga 1 (17/09/22) dan Piala Presiden (15/06/22).
Hasil ini juga memastikan head to head kedua tim berimbang di era Liga 1. Empat kali bertemu, Arema FC dan Persik Kediri saling mengalahkan.
Arema FC mencatat kemenangan atas Persik di Liga 1, masing-masing dengan skor 3-2 di Bantul (19/11/21) dan 1-0 di Kediri (17/09/22).
Sementara Persik membalasnya setimpal, melalui kemenangan 1-0 di Bali (27/02/22) dan 3-2 di Jakarta (28/02/23).