5 Bek Legendaris yang di Masa Jayanya Nyaris Memenangkan Penghargaan Ballon d'Or
INDOSPORT. COM - Sejumlah bek legendaris diketahui nyaris memenangkan penghargaan Ballon d'Or, kala dulu mereka masih dalam periode jaya-jayanya.
Ballon d'Or merupakan ajang penghargaan khusus kepada individu-individu pemain sepak bola yang diadakan oleh majalah France Football.
Bagi siapapun pemenang Ballon d'Or, dia akan langsung otomatis dianggap sebagai pemain sepak bola terbaik di dunia.
Pada sejarah pelaksanaannya, Ballon d'Or sangatlah tidak ramah bagi pemain-pemain yang biasa memainkan posisi bek.
Buktinya, hanya ada tiga nama bek yang pernah memenangkan trofi Ballon d'Or, yakni Franz Beckenbauer (1972), Mathias Sammer (1996), serta Fabio Cannavaro (2006).
INDOSPORT lantas hendak mengulas deretan bek-bek legendaris yang dulu pada masa jayanya hampir dinobatkan selaku pemenang Ballon d'Or.
Setidaknya ada lima sosok bek legendaris yang akan masuk ke dalam pembahasan kami berikut. Siapa sajakah mereka?
Giacinto Facchetti
Sepak bola era 60-an silam, terdapat seorang bek yang gaya bermainnya begitu menonjol, yakni Giacinto Facchetti.
Berposisi sebagai full back, Facchetti di era itu mampu menampilkan performa bagai bek sayap modern seperti sekarang.
Bagaimana tidak, kemampuan olah bolanya terbilang sangat lengkap, mulai dari kemampuan bertahan, menggiring bola, kecepatan berlari, hingga umpan akurat, semuanya dikuasai Facchetti dengan baik.
Tak heran bila pada tahun 1965, bek legendaris Inter Milan itu menempati urutan kedua dalam penghargaan Ballon d'Or.
Pada edisi itu, Facchetti hanya kalah dari penyerang legendaris Portugal yang sangat hebat, yakni Eusebio.
1. Bobby Moore
Setahun berselang setelah Giacinto Facchetti menjadi runner up Ballon d'Or 1965, muncul sosok bek lain yang performanya sungguh mengesankan.
Dia adalah Bobby Moore, bek yang berperan besar dalam keberhasilan Inggris menjuarai ajang Piala Dunia 1966.
Legenda West Ham United itu merupakan sosok bek berjiwa pemimpin yang kemampuan bertahannya sangat sempurna.
Wajar kalau pada 1970, nama Bobby Moore menjadi runner-up Ballon d'Or, hanya kalah dari bomber hebat Jerman, Gerd Muller.
Franco Baresi
Para penggemar AC Milan pasti tahu betul tentang kehebatan bek legendaris tim yang sungguh mahsyur, yakni Franco Baresi.
Karier Baresi bersama Rossoneri memang lebih dari mengesankan, karena sepanjang dua dekade di sana, 1997 sampai 1997, ia sudah memenangkan semua trofi.
Kehebatan Baresi dalam mengawal lini belakang pun pada masa jayanya nyaris saja memenangkan penghargaan Ballon d'Or.
Momennya terjadi pada edisi 1989, yang mana Baresi menempati posisi runner-up, kalah dari rekan setimnya di AC Milan, Marco van Basten.
2. Paolo Maldini
AC Milan punya lagi sosok bek legendaris yang kehebatannya begitu memukau. Setelah era Franco Baresi, muncul pemain bernama Paolo Maldini.
Kiprah sukses Maldini bersama Rossoneri memang begitu panjang, yakni pada periode 1984 hingga 2009.
Berbagai trofi juara bergengsi pun sudah mampu ia persembahkan untuk klub kebanggan kota Milan tersebut.
Selain sukses secara tim di AC Milan, Maldini juga punya reputasi brilian sebagai seorang individu.
Buktinya, ia dua kali menempati urutan tiga dalam penghargaan Ballon d'Or, yakni pada edisi 1994 serta 2003.
Roberto Carlos
Mungkin sampai sekarang, nama Roberto Carlos masih masuk ke dalam deretan teratas bek sayap kiri terhebat sepanjang masa.
Carlos memang memiliki gaya bermain yang tak biasa pada eranya, kecepatan berlarinya mengesankan, tendangan jarak jauhnya juga sangat kencang.
Puncak kesuksesan karier Carlos rasanya terjadi pada penghujung musim 2001/2002, yang mana ia mampu meraih dua gelar juara bergengsi.
Ia sukses menjuarai Liga Champions bersama klubnya, Real Madrid, dan juga juara Piala Dunia bersama negaranya, Timnas Brasil.
Tak heran kalau pada Ballon d'Or edisi 2002, nama Carlos bisa menjadi runner-up, hanya kalah dari rekan senegaranya, Ronaldo Nazario.