x

Liga 1: Berantas Match Fixing, Erick Thohir Dimodali FIFA Alat Deteksi Canggih

Senin, 6 Maret 2023 21:05 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
Keterangan Erick Thohir terkait update terkini Piala Dunia U-20 2023. (Foto: PSSI)

FOOTBALL265.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan sudah berdiskusi dengan FIFA untuk memberantas match fixing di Indonesia. Mereka disebut akan memberikan bantuan berupa alat canggih yang bisa mendeteksi adanya kecurangan.

Erick Thohir menjelaskan, alat tersebut akan dipasang dan terkoneksi langsung dengan handphone, sehingga PSSI bisa mendeteksi lebih awal serta bisa membantu proses investigasi.

"FIFA akan taruh sistem indikasi pengaturan skor. Sistemnya canggih, saya saja ternganga melihatnya. Semua itu akan terkoneksi ke ponsel saya kalau ketemu indikasi match fixing," kata Erick Thohir, Senin (6/3/23).

Cara kerja alat tersebut adalah memberikan penanda dalam tiga warna meliputi kuning, merah, dan hijau. Hal itu akan memudahkan PSSI untuk mendeteksi pertandingan mana yang dicurigai.

"Janjinya FIFA begitu. Keren juga. Kalau ada pertandingan, saya diberi tahu misalnya warna kuning, merah, atau hijau," ujar Erick Thohir.

Baca Juga

"Namun, bukan berarti merah telah terjadi pengaturan skor. Nanti akan diinvestigasi. Terima kasih ke FIFA. Memangnya kami bisa bikin sistem seperti itu? Nggak ngerti," ungkapnya

Dengan adanya hal tersebut, Ketum PSSI berharap suporter tidak lagi khawatir atau saling tuduh. Mereka bisa membantu memberantas mafia sepak bola nasional yang selama ini menjadi rahasia umum.

Baca Juga

"Suporter yang selama ini tidak puas dengan sepak bola Indonesia. Sakit hati mereka harus diperbaiki, dengan cara memperbaiki hal ini (terkait upaya berantas pengaturan skor)," tuturnya.

FIFA baru akan merealisasikan ide tersebut pada pertengahan Juni nanti atau setelah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Baca Juga

1. Seminar FIFA

Keterangan Erick Thohir terkait update terkini Piala Dunia U-20 2023. (Foto: PSSI)

Lebih lanjut, FIFA juga akan memberikan pembekalan atau seminar kepada pemain, wasit, pelatih, dan semua stakeholder sepak bola nasional soal aturan dan hukuman apabila terlibat match fixing.

"Kalau tidak meleset, akan ada pendidikan mengenai aturan dan hukuman pengaturan skor. Kalau tak salah pertengahan Juni. Mereka (FIFA) akan datang training sistem wasit, pemain, penyegaran aturan pertandingan," tuntas Erick Thohir.

Usai terpilih jadi Ketum PSSI pertengahan bulan lalu, Erick Thohir menegaskan kesiapan memberantas match fixing. Dia menggandeng FIFA, Kepolisian dan pemerintah, melalui Menpora.

Baca Juga

Dalam keterangan pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (19/2/22), Erick Thohir mengatakan isu ini terus terjadi berulang sejak lama. Sejauh ini belum ada efek jera bagi pelaku, sehingga dia akan memberantasnya mulai musim depan.

Ketum PSSI berencana menghukum pelaku match fixing seumur hidup. Bekerja sama dengan FIFA, pelaku akan dibekukan dari semua kegiatan sepak bola, tak hanya Indonesia tapi dunia.

Baca Juga

Hukuman akan berlaku untuk pemain, wasit, pemilik klub, pengurus klub, pelatih, termasuk Ketum PSSI apabila terbukti melakukan match fixing.

Untuk memberantas match fixing, Erick Thohir mengatakan tidak perlu ada perubahan statuta PSSI. Semua itu sejatinya sudah diatur FIFA, tinggal butuh nyali untuk menerapkannya.

FIFAPSSIErick ThohirPengaturan Skor Pertandingan (match fixing)Liga IndonesiaLiga 1Bola IndonesiaBerita Liga 1Liga 1 2022-2023One Football

Berita Terkini