Shin Tae-yong dan 2 Pelatih Dunia yang Pernah Minta Pemain Muslim Tidak Puasa di Bulan Ramadan
FOOTBALL265.COM - Shin Tae-yong bukanlah satu-satunya pelatih yang pernah menyarankan agar para pemain asuhannya tidak menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Pemerintah melalui Kementerian Agama telah mengumumkan hasil sidang isbat pada Rabu (22/03/23) dengan agenda penentuan awal puasa di bulan Ramadan yang jatuh pada Kamis (23/02/23).
"Berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia, sudah di atas ufuk telah memenuhi kriteria Mabims dan laporan rukyatul hilal," kata Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam Konferensi Pers Penetapan Awal Ramadhan 1444 H.
"Kita bersepakat secara mufakat 1 Ramadhan 1444 H hari Kamis 23 Maret 2023 masehi," dia melanjutkan.
Menjalankan ibadah puasa yang wajib bagi seluruh umat muslim di dunia, menjadi dilema tersendiri bagi yang berprofesi sebagai atlet olahraga termasuk pesepakbola.
Pasalnya, mereka memiliki agenda pertandingan dan jadwal latihan yang padat. Hal tersebut yang membuat banyak pelatih cukup bingung menyikapinya.
TIdak sedikit pelatih menyarankan agar pemain yang beragama Islam untuk tidak berpuasa dan menggantinya di waktu lain. Salah satunya adalah pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan itu meminta agar anak asuhnya di timnas Indonesia tidak berpuasa, karena akan menjalani serangkaian persiapan menghadapi dua kali uji coba melawan timnas Burundi di FIFA Matchday.
Timnas Indonesia akan dua kali berhadapan dengan Burundi di Stadion Patriot pada 25 Maret 2023 dan tiga hari berselang.
Shin Tae-yong ingin para pemain dalam kondisi yang bugar dan tampil maksimal pada saat Timnas Indonesia berduel melawan Burundi di FIFA Matchday nanti.
1. Jose Mourinho
Jose Mourinho mendapatkan banyak kritikan dari seorang pemimpin muslim. Penyebabnya adalah sang pelatih mengkritik Muntari seharusnya tidak berpuasa selama bulan Ramadan.
Pria yang saat itu tengah menjabat sebagai pelatih Inter Milan tersebut menarik keluar Muntari pada suatu laga melawan
Bari ketika babak pertama berakhir. Sang pelatih beralasan Muntari kekurangan energi karena menjalani puasa.
Seperti diketahui, umat muslim tidak melakukan makan dan minum pada siang hari di bulan suci Ramadan. Itu merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh pemeluk agama Islam.
“Muntari memiliki beberapa masalah terkait dengan Ramadan, mungkin (cuaca) panas ini tidak baik baginya untuk melakukan ini (puasa),” ujar Mourinho dilansir dari Daily Mail kala itu.
“Ramadhan belum datang pada saat yang tepat bagi seorang pemain untuk memainkan pertandingan sepak bola,” sambungnya kemudian.
Sontak saja, mantan pelatih Chelsea itu mendapatkan kecaman dari sejumlah umat muslim di sana.
Salah satunya datang dari Presiden Persatuan Komunitas dan Organisasi Islam di Italia, Mohamed Nour Dachan. Dia mengkritik komentar Mourinho yang dianggap tidak berdasar.
Pascal Dupraz
Pelatih Saint-Etienne, Pascal Dupraz dilaporkan pernah meminta para pemain muslimnya untuk berhenti berpuasa, selama Ramadan menyusul kekalahan yang mereka alami di Ligue 1 dengan skor 6-2.
Kala itu Saint-Etienne sedang berjuang menghindari degradasi di kasta teratas Liga Prancis. Menurut laporan L'Equipe, Dupraz telah meminta para pemain muslim yang jumlahnya dua pertiga dari timnya untuk tak berpuasa.
Dupraz menilai merosotnya permainan Etienne tak lain karena banyak pemain yang kondisi fisiknya tak prima karena berpuasa.
"Ini adalah bencana kolektif, dosa dari sebuah kebanggaan, sikap yang sia-sia, dan bukan sikap yang dimiliki pemain profesional," kata Dupraz.
Saint-Etienne sebenarnya sempat unggul 2-0 pada laga melawan Lorient. Namun, tim tuan rumah mampu membalikkan skor 6-2 di akhir pertandingan.
" Kami mengambil kesimpulan terlalu cepat bahwa kami akan menang 2-0. Sikap salah dari yang seharusnya kami bisa lakukan," tambahnya.
Baca Berita Sepak Bola dan Olahraga Lainnya di Google News