x

Kilas Balik Indonesia Waktu Terkena Sanksi Berat FIFA pada 2015 Silam

Rabu, 29 Maret 2023 05:45 WIB
Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
Logo PSSI dan FIFA

FOOTBALL265.COM - Sepak bola Indonesia diambang bencana besar, setelah FIFA membantalkan drawing Piala Dunia U-20 di Bali karena polemik penolakan Timnas Israel.

Batalnya drawing Piala Dunia U-20 2023 bisa saja membuat Indonesia mendapat hukuman berat dari FIFA. PSSI sendiri sejatinya sempat dihukum pada 2015 silam dalam kasus intervensi pemerintah.

Bila terkena sanksi, dunia sepak bola Tanah Air akan terdampak. Para pemain terbaik negeri ini khususnya Timnas Indonesia kehilangan kesempatan bersaing di pentas Internasional.

Pada periode 2015-2016 silam,  Indonesia pernah merasakan pahitnya sanksi dari FIFA yakni dikucilkan dari pentas Internasional. Gara-gara dilarang berkiprah di ajang resmi, ranking Timnas Indonesia melorot drastis.

Di level domestik, kompetisi kian sulit mendapatkan sponsor kakap. Perusahaan kakap berfikir ulang mau berinvestasi ke klub maupun PSSI.

Baca Juga

Kejadian pada 2015 silam merupakan tragedi kelam bagi sepak bola Indonesia, buntut konflik antara PSSI dengan pemerintah lewat Kemenpora.

Saat itu, berawal dari Menpora Imam Nahrawi yang mengeluarkan Surat Keputusan bernomor 0137 tentang pembekuan PSSI pada 17 April 2015. Pemerintah memutuskan untuk turun tangan karena adanya perebutan kekuasaan di kubu PSSI.

Kemenpora tak mengakui segala aktivitas yang dilakukan PSSI, seperti kompetisi sepak bola dan hasil KLB PSSI yang berlangsung di Surabaya, 18 April 2015.

Kemudian, Menpora Imam Nahrawi membentuk Tim Transisi. Tim tersebut ditugaskan menggantikan PSSI atau wakil Indonesia dalam kongres FIFA.

Baca Juga

Adanya intervensi dari Kemenpora membuat FIFA bersikap tegas dengan membekukan sepak bola Indonesia. Padahal federasi sepak bola dunia Tanah Air telah memberi waktu sampai 29 Mei agar PSSI dan Menpora mengakhiri konflik.

Karena tidak kunjung selesai,  FIFA mengirim surat keputusan yang dikirimkan kepada Sekjen PSSI Azwam Karim. Surat tersebut dibubuhi tanda tangan Sekjen FIFA Jerome Valcke.

Isi surat itu mengungkapkan kalau FIFA menilai PSSI melanggar pasal 13 (kewajiban anggota), 14 ayat 1 (suspensi), dan 17 (kebebasan anggota) statuta FIFA.

Baca Juga

1. Timnas Indonesia Jadi Korban

Acara Satu Hati untuk Garuda yang dihadiri pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, Dirtek PSSI Indra Sjafri dan pemain Hokky Caraka di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (20/03/23).Acara ini sebagai bentuk dukungan untuk Timnas Indonesia U-20 yang aka

Dampak pembekuan dari FIFA membuat Timnas Indonesia tak diperbolehkan terjun ke kompetisi sepak bola internasional.

Skuat Garuda tidak bisa mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2018 sekaligus kualifikasi Piala Asia 2019 lalu. Dalam dua kompetisi tersebut, Timnas Indonesia sudah dijadwalkan bakal bersua Chinese Taipei, Irak, Thailand, dan Vietnam.

Efek domino juga dirasakan Timnas Indonesia di kelompok usia 19 dan 16 tahun. Ketika itu, pasukan Fachri Husaini dipastikan batal berlaga sebagai tuan rumah di turnamen regional, Piala AFF.

Meski begitu, FIFA memberikan dispensasi kepada Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di SEA Games 2015 Singapura. Garuda Muda boleh ikut serta di ajang pesta olah raga se-Asia Tenggara tersebut.

Baca Juga

Setelah setahun berlalu, FIFA secara resmi mencabut sanksi untuk pembekuan sepak bola Indonesia. Pencabutan sanksi itu dilakukan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino saat berlangsungnya Kongres Tahunan FIFA di Meksiko pada 13 Mei 2016 silam.

Pria yang menggantikan Sepp Blatter sebagai orang nomor satu FIFA itu juga mengungkapkan alasan pencabutan sanksi kepada Indonesia.

Baca Juga

Seperti dilansir Reuters, Infantino mengambil keputusan tersebut karena Pemerintah Indonesia telah mencabut Surat Keputusan pembekuan PSSI.

Menpora Imam Nahrawi sudah resmi mencabut pembekuan PSSI pada 10 Mei 2016. Pencabutan pembekuan itu dilakukan Imam setelah sepak bola Indonesia dibekukan sejak 17 April 2015.

Baca Juga

2. Harapan Shin Tae-yong

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat meninjau Stadion Gelora Bung Karno. (Foto: PSSI)

Tidak ingin sepak bola Indonesia terkena sanksi mengerikan lagi seperti pada 2015 silam, Shin Tae-yong berharap agar polemik soal Israel bisa segera terselesaikan.

Shin Tae-yong masih memiliki harapan bahwa Piala Dunia U-20 2023 bakal berlangsung di Indonesia. Dia pun percaya kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bisa menyelesaikan permasalahan ini.

Terlebih dengan adanya perhatian dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang menugaskan langsung Ketua Umum PSSI, Erick Thohir untuk bertemu FIFA dan mencari solusi.

"Memang secara resmi belum ada hasilnya seperti apa. Sebelumnya perhatian besar dari Pak Jokowi juga soal ini," buka Shin Tae-yong.

"Saya akan bahagia jika Piala Dunia U-20 bisa tetap di Indonesia," tuturnya menambahkan.

FIFAPSSIIsraelPalestinaPiala Dunia U-20Timnas IndonesiaPiala Dunia Wanita U-20

Berita Terkini