Juara Setelah 23 Tahun, Pelatih PSM Sebut Kerja Keras Semua Elemen
FOOTBALL265.COM - Bernardo Tavares langsung menebarkan senyum begitu memasuki ruangan saat sesi post-match press conference pasca PSM melakoni partai Liga 1 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan.
Ya, PSM Makassar akhirnya mewujudkan misinya untuk mengunci gelar juara kompetisi Liga 1, pasca mengalahkan Madura United dengan skor 3-1.
Tim dengan julukan Juku Eja itu pun melunasi ekspektasi suporter setia di Makassar dan seluruh penjuru tanah air dengan mengakhiri puasa gelar juara kompetisi.
"Kami sudah menunggu selama 23 tahun untuk momen ini. Tentu, kami sangat bahagia menyambut hasil ini," tutur Bernardo Tavares di hadapan awak media.
"Pertandingan yang sangat sulit untuk kami jalani. Karena sesuai prediksi, Madura United tampil cukup baik," imbuh Pelatih PSM Makassar asal Portugal tersebut.
Dua dari 3 gol kemenangan PSM dibukukan kapten tim, Willem Jan Pluim dalam tempo waktu 10 menit awal laga yang dipimpin Thoriq Alkatiri selaku wasit.
Gol gelandang asal Jepang, Kenzo Nambu lantas menambah keunggulan PSM saat babak kedua baru berjalan 3 menit.
Namun, Madura United bukannya tanpa peluang. Tim tuan rumah sempat memperkecil skor melalui lesakan Hugo Gomes Dos Santos alias Jaja menit 50.
PSM mengunci gelar juara saat Liga 1 menyisakan 2 laga sisa. Tim Juku Eja memastikan trofi dengah raihan 72 poin dari 32 pertandingan.
PSM unggul 13 poin atas Persib Bandung, yang di saat bersamaan justru kalah 0-2 melawan Persija. Kendati punya 3 laga sisa, tapi poin PSM tak terkejar lagi.
1. Kontribusi Semua Elemen
Bernardo Tavares lantas tak ragu menyebut sejumlah pihak yang pantas merayakan berakhirnya puasa gelar yang berlangsung selama 23 tahun.
Terakhir kali, tim dengan julukan Juku Eja mengangkat trofi juara kompetisi adalah saat Liga Indonesia Divisi Utama musim 2000 silam.
Ketika itu, PSM mengalahkan PKT Bontang dengan skor 3-2 dalam laga final di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, 23 Juli 2000.
"Saya mungkin tidak bisa banyak berkata. Tapi semua yang kami capai musim ini sangat fantastis," Bernardo Tavares memaparkan.
Dia pun menyebut semua elemen yang berada di PSM Makassar, terlibat dalam prestasi juara ini. Lebih khusus, dia menyebut suporter yang turut berperan penting.
"Terima kasih kepada semua pemain atas kerja kerasnya. Staf pelatih dan manajemen yang bekerja luar biasa," ungkap Pelatih PSM asal Portugal itu.
"Tak lupa juga kepada suporter, yang telah memberikan dukungan besar dalam setiap kali laga home di Pare-Pare," sambung dia.
Ya, perjuangan PSM untuk menjuarai Liga 1 memang tak berjalan mudah. Namun, mereka sukses melalui beragam tantangan berat selama setahun ini.
"Mereka menempuh perjalanan panjang selama beberapa jam untuk melihat kami bertanding secara langsung di stadion," ungkalp Tavares.
"Hal serupa juga dialami pemain kami. Jadi tak ada kata lain untuk mereka, selain fantastis," pungkas pelatih di tim junior Benfica dan Sporting Lisbon tersebut.