Kejam! Pemain Muslim Liga Prancis Dilarang Buka Puasa di Tengah Pertandingan
FOOTBALL265.COM - Federasi sepakbola Prancis, FFF, mengeluarkan aturan kontroversial soal larangan pemberian waktu buka puasa Ramadan di tengah laga Liga Prancis.
Peraturan tersebut bocor sejak Sabtu (01/04/23) lalu usai email yang diberkan pada klub-klub tersebar di media sosial.
FFF berpendapat jika menghentikan sejenak pertandingan untuk memberikan kesempatan pada pemain yang menjalani ibadah puasa Ramadan berbuka sama saja dengan menghilanhkan kenetralan sepakbola.
Mereka berpendapat jika tempat olahraga seperti stadion harus suci dari ritual keagamaan, aktivitas politik, ideologi, maupun kelompok.
Maka dari itu para ofisial pertandingan terutama wasit tidak diperbolehkan sengaja untuk meniup peluit sebagai tanda pemain muslim di lapangan boleh berbuka sejenak.
Kontan saja FFF kemudian mendapat banyak cercaan dari publik luas. Federasi tersebut dianggap sudah melakukan tindak diskriminasi pada umat Islam dengan peraturan mereka tersebut.
Bahkan protes juga terdengar dari kalangan pemain. Bintang timnas Prancis yang bermain untuk Aston Villa di Liga Inggris, Lucas Digne, yang notabene non-muslim saja sampai dibuat heran dengan aturan ini.
Begitu juga pemain muslim asal Maroko yang merumput di Liga Prancis bersama Olympique Marseille yakni Amine Harit. Ia sampai tidak bisa berkata-kata mengenai kontroversi tadi.
Bukan kali pertama ini FFF menyinggung perasaan umat muslim soal puasa Ramadan terutama para pemain timnasnya sendiri.
Pada jeda internasional terbaru mereka diketahui menyarankan para pemain Les Bleus yang menganut Islam untuk tidak puasa dulu sampai pemusatan latihan serta agenda pertandingan selesai dilaksanakan.
1. Kalah dari Liga Inggris
Sangat aneh memang jika FFF yang memayungi sepakbola Prancis justru melakukan diskriminasi pada pemain muslim.
Pasalnya negara itu adalah negara di Eropa dengan jumlah umat islam terbanyak. Begitu juga dengan liga mereka yang praktis jadi tempat berkompetisi banyak muslim lebih dari liga negara lain.
Tidak cuma Achrah Hakimi (Paris Saint-Germain), ada juga Rayan Cherki, Houssem Aouar (Lyon), Amine Gouiri (Rennes), sampai Jaouen Hadjam yang baru saja dilarang tampil oleh Nantes karena tetap ingin berpuasa di hari pertandingan.
Bahkan timnas Prancis pun juga disesaki banyak pemain muslim baik di masa kini maupun lampau. Sebut saja Ibrahima Konate, Youssouf Fofana, Moussa Diaby, Wesley Fofana, N'Golo Kante, Ousmane Dembele, hingga striker yang baru saja pensiun yakni Karim Benzema.
FFF dan Liga Prancis harusnya belajar dari Liga Inggris yang sudah mulai menyediakan waktu untuk para pemainnya berbuka di tengah pertandingan.
Instruksi untuk mengadakan water break begitu azan maghrib berkumandang sudah diberikan pada wasit mulai pada Ramadan kali ini di musim 2022/2023.
Waktu yang diberikan tidak lama karena pemain hanya perlu menenggah sedikit air, mengkonsumsi satu kemasan jeli energi, atau memakan sebutir kurman namun itu sudah menjadi gestur yang luar biasa sebagai bentuk toleransi pada penganut agam Islam.
Sebelumnya tradisi berbuka puasa Ramadan di tengah pertandingan sudah berlangsung sejak lama di Liga Inggris namun baru pada tahun ini dibuatkan aturan resmi.
FA selaku federasi penaung Liga Inggris jelang ingin melakukan upaya sedemikian rupa untuk membersihkan citra mereka dan negara dari rasisme serta diskriminasi.
Sayangnya usaha serupa belum bisa ditiru oleh FFF dan Liga Prancis meski semestinya merekalah yang pertama memuliakan pemain muslin yang berpuasa di bulan suci Ramadan.
Sumber: Daily Mail
Baca berita sepakbola dan olahraga lainnya di Google News