Dunia Sepak Bola Berkabung Lagi, 12 Suporter Tewas dalam Kerusuhan di El Salvador
FOOTBALL265.COM – Dunia sepak bola kembali berkabung menyusul tragedi yang menyebabkan 12 suporter tewas pada laga Alianza FC dan Deportivo FAS di Liga El Salvador.
Pertandingan perempat final Liga El Salvador antara Alianza FC melawan Deportivo FAS berlangsung di Stadion Monumental Cuscatlan, Minggu (21/5/23).
Hanya saja, pertandingan ini harus dihentikan karena terjadi sebuah inside yang menyebabkan 12 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Menurut Sky Sport, kekacauan ini terjadi ketika para penonton mendorong salah satu gerbang akses di Stadion Cuscatlan untuk menyaksikan laga tersebut.
Berdasarkan video rekaman ditunjukkan bahwa sejumlah pendukung terpaksa memasuki lapangan setelah menerima dorongan dari belakang.
Bahkan, salah satu relawan menggambarkan kejadian itu selayaknya ‘longsoran salju’ karena serbuan dari penonton dilakukan dalam jumlah cukup besar.
"Momen itu adalah longsoran penggemar yang menyerbu gerbang. Sejumlah orang masih tertahan di bawah besi terowongan" kata anggota kelompok penyelamat.
“Yang lain berhasil sampai ke tribun dan kemudian turun ke lapangan hingga tertahan di sana,” sambungnya.
Alhasil pertandingan perempat final Liga El Salvador antara Alianza FC vs Deportivo FAS terpaksa harus dihentikan.
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Salvador menyatakan sangat menyesali insiden tragis yang terjadi.
1. Insiden Tragis di Dunia Sepak Bola
"Federasi Sepak Bola Salvador sangat menyesali peristiwa yang terjadi di Stadion Cuscatlan," tulis Federasi Sepak Bola Salvador.
"Sebagai bentuk solidaritas, kami turut berbelasungkawa dengan kerabat mereka yang terkena dampak dan meninggal dalam insiden ini,” pungkas mereka.
Presiden Liga El Salvador, Nayib Bukele juga mengatakan bahwa pihak keamanan dan Kejaksaan Agung akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh atas kejadian tersebut.
Penyelidikan itu dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan tim, manajer, stadion, box office, liga, hingga federasi.
Nayib Bukele mengecam siapa pun pelaku yang memulai kericuhan itu terjadi dan berjanji tidak akan membiarkannya.
“Siapa pun pelakunya, mereka tidak akan dibiarkan begitu saja," tulis Bukele di Twitter.
Kemudian, beberapa dari mereka yang terluka langsung mendapat perawatan medis di lapangan, setelah pertandingan berakhir hanya dalam 16 menit.
Sementara itu, kericuhan ini kembali mengingatkan tragedi sepak bola terbesar dalam sejarah Indonesia dan dunia, yakni Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 di Malang seusai laga Arema FC vs Persebaya. Total 135 orang meninggal dunia akibat tragedi tersebut.
Sumber: Sky Sport