Naturalisasi ke Timnas Indonesia Tertunda, Kai Boham Malah Resmi Digaet Tim Kasta 2 Belanda
FOOTBALL265.COM - Pemain keturunan yang sempat membela timnas Indonesia U-19, Kai Boham, baru saja meresmikan trasfernya ke SC Telstar pada Kamis (01/06/23).
Defender 19 tahun berdarah Belanda tersebut meninggalkan akademi Almere City FC dengan alasan siap mencari tantangan baru.
Empat tahun lamanya Boham belajar bersama tim muda Almere sebelum memutuskan berbaju Telstar. Kemungkinan besar ia diberi kesempatan untuk bersaing di skuat senior musim depan yang berlaga di divisi dua Belanda atau Eerste Divisie.
Tidak diketahui berapa harga yang harus Telstar bayarkan tetapi bisa jadi transfer ini dirampungkan secara cuma-cuma alias gratis usai kontrak sang wonderkid habis bersama Almere.
Pada musim 2023/2024 mendatang Boham akan dihadapkan dengan target untuk membantu klub barunya untuk promosi ke kasta teratas yakni Eredivisie.
Sudah lama sekali sejak SC Telstar bermain di level tertinggi yakni pada 1977/78 silam. Seretelahnya mereka selalu berkutat di divisi kedua dan paling banter hanya empat kali menembus play-off promosi.
Telstar sendiri tidak asing soal memiliki pemain blasteran Indonesia dan Belanda. Sebelum Kai Boham, sempat ada Stefano Lilipaly yang merumput di Buko Stadion sejak Agustus 2015 hingga Januari 2017.
Lilipaly yang bergabung setelah sempat bermain kurang lebih setahun di Liga 1 bersama Persija Jakarta mampu menjadi pemain inti bagi Telstar.
Pemain kreatif nan versatile tersebut total bisa mencatatkan 47 penampilan berikut 11 gol dan 8 assist. Pengalaman tersebut membuat Lilipaly kemudian bisa memainkan 29 pertandingan bersama timnas Indonesia dan berbuah tiga gol.
Diharapkan tentunya karier Boham bisa lebih baik lagi ketimbang sang senior yang sudah cukup fenomenal. Tentu akan jauh luar biasa lagi jika nantinya sang bek sentral bisa ikut menjadi bintang naturalisasi bagi Merah-Putih.
1. Gagal Lolos Seleksi Shin Tae-yong
Benar jika Kai Boham sudah didekati oleh PSSI untuk diikutkan dalam program naturalisasi pemain Timnas Indonesia kelompok umur tetapi nasib belum berpihak padanya.
Ia sempat dipanggil dalam pemusatan latihan Tim Garuda U-19 pada Juni 2022 lalu yang ditempa untuk mengikuti ajang Piala AFF U-19 tetapi pada akhirnya gagal membuat pelatih Shin Tae-yong terkesan.
Boham yang juga ikut memainkan sejumlah laga uji coba memang menonjol dibanding pemain lainnya tetapi tidak cukup menonjol sampai Shin Tae-yong merasa PSSI harus menaturalisasinya secepat mungkin.
Juru taktik asal Korea Selatan itu merasa jika Boham sebagai bek tengah tidak diberkahi fisik yang bisa membantu timnas Indonesia belia meredam lawan-lawan dari Asia, Eropa, Afrika, maupun Amerika Selatan dan Utara.
Saat itu Shin Tae-yong memang juga sudah memikirkan persiapan untuk melakoni Piala Dunia U-20 yang harusnya digelar di Indonesia tahun ini.
Hanya saja bukan hanya Boham yang dianggap tidak sesuai. Dua pemain keturunan Belanda lain yakni Jim Croque dan Max Cristoffel yang ikut dalam pemusatan latihan kala itu pun juga belum bisa memenuhi standar yang ditetapkan.
Banyak yang beranggapan jika Kai Boham beserta teman-temannya perlu diberi kesempatan kedua untuk menjalani seleksi pemain naturalisasi ke depannya.
Pasalnya menilai kemampuan pemain muda tidak cukup dengan sekali tes saja. Apalagi iklim di Indonesia dan Belanda berbeda jauh sehingga bisa mempengaruhi drastis performa seseorang jika tidak didahului dengan adaptasi yang cukup.
Semoga saja bersama SC Telstar nantinya skill Kai Boham dalam mengolah si kulit bundar bisa kian terasah dan kembali menarik minat PSSI juga Shin Tae-yong.
Apalagi sang pemain pun tampak masih mencintai negara leluhurnya tersebut dengan tidak pernah berkomentar miring mengenai federasi maupun pelatih dan tetap bangga mempamerkan fotonya berbaju timnas Indonesia di media sosial.