Media Malaysia Sebut Saddil Ramdani Lebih Baik di Sabah FC ketimbang Timnas Indonesia

FOOTBALL265.COM - Media Malaysia, Semuanya Bola, menyebut bahwa Saddil Ramdani bermain lebih baik di Sabah FC daripada saat membela Timnas Indonesia.

Saddil Ramdani tampil sebagai starting line up di laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Turkmenistan, Jumat (08/09/23) malam, di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Meski masuk sebagai 11 utama, Saddil Ramdani tidak terlalu banyak memberikan dampak di sektor depan Timnas Indonesia. 

Maka dari itu, Saddil akhirnya ditarik keluar di babak kedua dan digantikan Stefano Lilipaly. Pemain naturalisasi itu pun memberikan satu assist untuk gol Egy Maulana Vikri saat injury time.

Saddil Ramdani tidak terlalu bersinar bersama Timnas Indonesia, padahal ia bermain sangat impresif bersama Sabah FC di Liga Malaysia.

Saat mengawali musim 2023, Saddil langsung mencetak 2 gol dan 1 assist ke gawang PDRM FC. Kini memasuki pekan ke-22, pemain asal Sulawesi itu telah koleksi 6 gol dan 9 assist.

Di pertandingan terakhir sebelum merapat ke Timnas Indonesia, Saddil Ramdani bahkan mencetak satu assist dan membawa Sabah FC menang 3-1 atas Negeri Sembilan FC.

Hal ini membuat publik bertanya-tanya, mengapa Saddil Ramdani lebih gacor saat bersama Sabah FC di Liga Malaysia, dan justru melempem bersama Timnas Indonesia.

"Mengapa Performa Saddil Ramdani untuk Sabah Lebih Hebat Dibanding Saat Bersama Timnas Indonesia?" tertulis di media Malaysia, Semuanya Bola, dalam headline terkini.

Hal ini coba dijawab oleh komentator dan pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni alias Bung Kus. Menurutnya, ada alasan khusus mengapa Saddil melempem bersama Timnas Indonesia.

1. Bung Kus: Ini Masalah Mentalitas

Mohamad Kusnaeni alias Bung Kus menilai adanya perbedaan statistik Saddil Ramdani saat bersama Sabah FC, yang justru lebih baik daripada saat ia membela Timnas Indonesia.

"Beberapa pemain itu karakter kualitas individunya akan menonjol kalau dapat kepercayaan (pelatih)," tutur Bung Kus di laman Semuanya Bola, yang juga mengutip CNN.

"Beberapa pemain itu kan di klub rutin main dan lebih cepat dapat kepercayaan. Kalau di Timnas kan semua pemain itu sama. Pemain bintang semua yang datang," imbuhnya.

"Kadang-kadang pemain seperti itu tidak berkembang, karena tidak mendapatkan support, tidak diberi keleluasaan," jelas Kusnaeni.

Melihat fenomena ini, Bung Kus berharap Saddil Ramdani atau siapa pun pemain yang melempem bersama Timnas, bisa mengasah mental bertanding agar siap bersaing.

"Ini semacam mental bertanding. Kalau di klub dia sangat diberikan kepercayaan tampil, main boleh free role, sehingga mainnya maksimal," jelas Mohamad Kusnaeni.

"Kalau di Timnas dia dibatasi, karena yang lain juga pemain bagus. Pemain itu harusnya bisa melakukan adaptasi, tetapi ada juga yang terkendala," jelas sang komentator.

"Itu sebabnya ada pemain yang luar biasa di klub, tetapi di Timnas biasa saja. Saya kira ini tantangan buat pemain," pungkas Bung Kus.

Media Malaysia, Semuanya Bola, juga memuji penampilan Saddil Ramdani bersama Sabah FC, dan ia dianggap sebagai salah satu pemain paling menonjol di Liga Malaysia.

"Nama Saddil terus melambung di Malaysia musim ini, setelah tampil sebagai salah satu pemain paling menonjol saat mewakili Sabah lewat statistik gol dan assist-nya yang luar biasa," tulis Semuanya Bola.