Celtic Hukum Suporternya karena Bentangkan Bendera Palestina di Liga Champions?
FOOTBALL265.COM – Celtic menghukum suporternya yakni Green Brigade karena beberapa pelanggaran, apakah salah satunya karena bentangkan bendera Palestina di Liga Champions?
Green Bridgade merupakan kelompok suporter garis keras Celtic yang terkenal akan kekompakannya dan kesolidannya.
Salah satu contoh aksinya ialah saat memberikan dukungan untuk kebebasan Palestina yang hingga saat ini masuk berkonflik dengan Israel.
Bridgade Green memang terkenal kritis dalam memberikan suara dan dukungan untuk Palestina sejak dahulu.
Rutinitas yang biasa dilakukan oleh suporter garis keras itu membentangkan bendera Palestina dalam beberapa pertandingan saat Celtic unjuk gigi.
Hal ini pun membuat Celtic mendapatkan beragam hukuman, hingga membuat klub baru-baru ini melarang Green Bridgade menghadiri laga mana pun hingga waktu yang belum ditentukan.
Namun melansir dari Daily Mail, hukuman terbaru itu nyatanya bukan karena mereka ngotot untuk tetap membentangkan bendera Palestina terutama di laga melawan Atletico Madrid di Liga Champion pada 26 Oktober lalu.
Melainkan lantaran rangkaian sejumlah insiden di seluruh stadion di Skotlandia dan di luar negeri selama dua bulan terakhir.
Di antaranya karena adanya flare, penyerangan di lapangan, pemasangan spanduk tanpa izin dan hal-hal yang dianggap merugikan lainnya.
“Kami menulis surat ini untuk memberitahukan bahwa karena insiden berulang-ulang dari perilaku yang tidak dapat diterima yang melibatkan kelompok "Green Bridgade", klub telah menangguhkan tiket musiman dari semua pemegang tiket musiman yang bagian dari suporter ini,” tulis Celtic.
1. Green Brigade Tak Akur dengan Celtic?
Melansir dari Daily Mail, Green Bridgade sendiri memiliki hubungan yang kompleks dengan klub sejak dibentuk pada tahun 2006.
Meskipun dikreditkan dengan mengorganisir sejumlah tifosi spektakuler terkait sepak bola, namun eksistensinya dianggap cukup bermasalah bagi klub.
Kelompok suporter itu telah membuat Celtic terlibat dalam masalah dengan UEFA pada banyak kesempatan karena melakukan kesalahan dalam memasang spanduk yang dianggap menyinggung atau bersifat politis.
Sepuluh tahun yang lalu, menyusul masalah dan kerusakan kursi di Fir Park, Celtic mengambil langkah awal untuk membubarkan kelompok tersebut, namun mereka terus menempati bagian stadion yang telah ditentukan.
“Untuk menghindari kesalahpahaman, langkah progresif yang diambil oleh klub selama periode waktu tertentu adalah sebagai akibat dari semakin seriusnya peningkatan perilaku yang tidak dapat diterima dan ketidakpatuhan terhadap peraturan yang berlaku, pada pertandingan di Celtic Park dan tandang”
“Selama jangka waktu tertentu, yang menimbulkan permasalahan keselamatan yang serius dan permasalahan lainnya,” ucap salah satu jubir Celtic.
Selain itu, perihal dukungannya untuk Palestina, Green Brigade sempat membuat Celtic mendapatkan hukuman denda dari UEFA pada 2014.
Saat itu ulah suporter membuat Celtic dihukum denda sebensar 16 ribu poundsterling atau setara Rp3000 juta usai membentangkan bendera Palestina saat melawan Reykjavik.
Namun hukuman denda itu bukan menjadi satu-satunya, karena ada beberapa masalah yang disebabkan oleh Green Bridgade.