Nicola Sansone: Veteran Lecce yang Tahbiskan Diri sebagai Penghancur AC Milan
FOOTBALL265.COM – AC Milan kembali mendapat hasil minor di lanjutan Liga Italia (Serie A) 2023/2024 usai dibuat tak berdaya oleh Lecce lewat Nicola Sansone.
Nama Nicola Sansone menjadi momok bagi AC Milan kala bertandang ke markas Lecces di pekan ke-12 Liga Italia 2023/2024, Sabtu (11/11/23).
Dalam laga tersebut, Rossoneri berhasil unggul dua gol terlebih dahulu atas Lecce lewat aksi Olivier Giroud di menit ke-28 dan Tijjani Reijnders di menit ke-35.
Tapi keunggulan itu mampu dibalas tuan rumah di paruh kedua lewat Nicola Sansone di menit ke-66 dan Lameck Banda di menit ke-70.
Sansone menjadi momok karena tak hanya mencetak gol, tapi juga memberikan assist bagi gol penyama kedudukan lewat Lameck Banda.
Di samping gol dan assistnya, eks pemain Sassuolo ini juga hampir membawa Lecce unggul berkat tandukannya yang hanya menerpa mistar gawang.
Hebatnya, pemain berusa 32 tahun itu mampu berkontribusi besar terhadap hasil 2-2 tersebut usai turun sebagai pemain pengganti.
Ya, Sansone sendiri baru masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua, tepatnya di menit ke-63 atau tiga menit sebelum golnya.
Bagi Sansone, gol dan assistnya itu hanyalah sekadar kontribusi bagi Lecce. Tapi bagi AC Milan, gol dan assistnya itu kian menahbiskannya sebagai mimpi buruk Rossoneri.
Percaya atau tidak, Sansone punya catatan gemilang setiap kali bertemu AC Milan di kancah domestik, baik di Liga Italia maupun Coppa Italia.
Maka tak mengherankan jika dirinya pun layak disebut sebagai penghancur AC Milan meski tak punya nama besar di kancah sepak bola. Seperti apa rekornya melawan Rossoneri?
1. Profil Nicola Sansone
Nicola Sansone merupakan pesepak bola kelahiran Munchen pada 10 September 1991. Meski lahir di Jerman, ia sendiri memilih membela Italia.
Sansone mengawali karier di klub lokal yakni SV Neuperlach, sebelum akhirnya pada usia 10 tahun dirinya ditransfer ke Bayern Munchen.
Perjalanannya di Bayern Munchen tak berlangsung lama. Pada 2011, Sansone didepak seiring terdegradasinya tim Reverse Bayern Munchen ke kasta ketiga.
Setelah didepak, Sansone kembali ke Italia dan bermain bgai Parma. Usai tampil sebanyak 45 kali dengan lesakkan 8 gol dan 6 assist, ia diboyong oleh Sassuolo.
Di Sassuolo, Sansone tampil selama dua tahun dengan mencatatkan 89 laga dan sumbangan 20 gol serta 15 assist yang membuatnya dipinang Villarreal pada 2016.
Di Spanyol sendiri, Sansone sulit beradaptasi. Tiga tahun setelah kepindahannya ke Villarreal itu, ia kembali ke Italia dengan membela Bologna.
Ia pun sempat berstatus tanpa klub pada usai dilepas Bologna pada 2023. Tapi kemudian Lecce merekrutnya dengan status bebas transfer di musim panas 2023.
Sepanjang kariernya, Sansone bukanlah tipikal winger tajam sehingga ia kerap bergonta-ganti klub-klub yang dipandang medioker.
Tapi bagi AC Milan, Sansone adalah momok. Sepanjang kariernya di Italia, ia tercatat telah bertemu Rossoneri sebanyak 16 kali di berbagai ajang.
Dari 16 pertemuan itu, Sansone berhasil mencetak 7 gol dan 3 assist. Uniknya, semua gol ini dibuat bersama klub-klub Italia yang dibelanya, yakni Parma, Sassuolo, Bologna, dan Lecce.
Dengan kata lain, entah di klub mana Sansone bermain, ia akan selalu mencetak gol ketika bertemu AC Milan. Maka tak mengherankan dirinya menjadi momok menakutkan bagi Rossoneri.