Bedah 3 Formasi 'Galactico' Real Madrid usai Kedatangan Erling Haaland dan Kylian Mbappe
FOOTBALL265.COM - Menerka tiga formasi yang bisa diandalkan klub Liga Spanyol (La Liga), Real Madrid, di bawah Carlo Ancelotti usai mendatangkan Erling Haaland dan Kylian Mbappe di bursa transfer.
Real Madrid disebut ingin memborong Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain dan Erling Haaland dari Manchester City di musim panas 2024 berdasarkan Sportsmole.
Haaland bisa diboyong ke Santiago Bernabeu kalau Madrid menebus klausul rilisnya sebesar 200 juta pound, sementara Mbappe bisa didatangkan gratis lantaran kontraknya di PSG habis.
Dengan ambisi untuk menciptakan Galactico bersama dua megabintang dunia tersebut, Carlo Ancelotti pun mungkin bakal mengubah formasi tim asuhannya.
Ancelotti sendiri memang sudah santer dikabarkan bakal menukangi Timnas Brasil pada 2024, tapi pihak Madrid masih ingin mempertahankannya. Artinya, masih ada kemungkinan Ancelotti bertahan musim depan.
4-3-1-2
Selama melatih Real Madrid, Carlo Ancelotti memang beberapa kali mengganti formasinya. Namun, 4-3-1-2 menjadi yang paling sering ia gunakan.
Rodrygo dan Vinicius Junior adalah duet bomber yang sering jadi andalan Ancelotti. Kalau Madrid mendatangkan Haaland dan Mbappe, maka mereka berpotensi langsung jadi pengganti Rodrygo dan Junior.
Artinya, bintang Manchester City dan PSG tersebut akan sama-sama tampil sebagai duo striker dalam formasi 4-3-1-2, di depan Jude Bellingham sebagai playmaker.
Kalau Ancelotti menggunakan formasi ini, maka tidak ada perubahan dalam lineup Real Madrid di sektor gelandang dan bek.
Namun, perubahan akan terjadi kalau sang pelatih mencoba formasi berikutnya, yakni 4-3-3 yang juga sudah menjadi trademark Real Madrid.
1. 4-3-3
Carlo Ancelotti pernah menggunakan formasi 4-3-3 saat dirinya melatih Real Madrid di periode pertama, yakni pada 2013-2015 yang lalu.
Untuk memfasilitasi Kylian Mbappe yang memiliki peran natural sebagai winger kiri, skema 4-3-3 bisa kembali diterapkan, bahkan efek serangannya bisa lebih hebat lagi.
Kalau menggunakan formasi ini, maka lini depan bakal diisi oleh Mbappe, Haaland, dan Rodrygo. Haaland akan menjadi ujung tombak alias striker dan Rodrygo sebagai winger kanan.
Untuk lini tengah, tergantung apakah Ancelotti akan menggunakan gelandang serang, gelandang bertahan, atau hanya gelandang tengah saja dari tiga pemain.
Namun, Jude Bellingham bisa diposisikan sebagai gelandang tengah juga. Artinya, ia bakal tetap jadi pemain inti. Toni Kroos, Aurélien Tchouameni, dan Federico Valverde bisa dirotasi sesuai kebutuhan.
3-4-1-2
Meski hampir tidak pernah digunakan, tapi Carlo Ancelotti pernah mengandalkan formasi ini saat dirinya melatih Juventus dan AC Milan.
Formasi ini menempatkan Haaland dan Mbappe sebagai duet striker, di depan Jude Bellingham. Namun, Ancelotti juga bisa menggunakan skema ini untuk mengelabui lawan.
Jadi begini, formasi 3-4-1-2 bisa berubah menjadi 3-4-3 di tengah laga, dengan dua striker kiri dan kanan berubah menjadi winger. Artinya, mereka hanya memiliki satu penyerang saja di tengah.
Kalau hal ini dilakukan, maka Mbappe bisa ditempatkan di sayap kiri, Haaland di tengah, dan Rodrygo di kanan. Untuk Bellingham, seperti yang sudah dibahas, ia bisa menjadi gelandang tengah.
Formasi ini bisa digunakan untuk menghadapi tim-tim kecil yang tidak terlalu mengancam gawang Real Madrid dan juga lebih memberi kebebasan bagi Ancelotti untuk mengubah-ubah formasi di tengah laga sesuai kebutuhan.