Wawancara Khusus

Maxi Nahak, Sopir Angkot yang Menjelma Jadi Juara Tinju Asia

Minggu, 30 Oktober 2016 13:00 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Joko Sedayu
 Copyright:
Atlet Multitalenta

INDOSPORT: Selain seorang petinju profesional, anda juga atlet wushu dan muay thai. Ceritakan sedikit tentang dua profesi itu.

Maxi Nahak: Iya benar. Saya juga atlet muay thai, jadi juara nasional tahun 2013 di Bali. Saya masih jadi pemegang rekor nasional di kelas 64 kg.

INDOSPORT: Untuk wushu? Kabarnya Anda juga ikut PON (Pekan Olahraga Nasional) tahun ini.

Maxi Nahak: Iya, saya ikut wushu bela Provinsi Banten karena di tinju saya sudah di level profesional sementara di PON hanya untuk amatir. Di PON kemarin saya kalah angka, padahal lawan saya sudah KO tapi pas di akhir ronde ketiga jadi tidak bisa dihitung oleh wasit. Lawan saya jatuh ketika waktu tepat habis, jadi saya tetap kalah angka.

INDOSPORT: Selain jadi atlet, Anda kabarnya juga menjadi seorang kepala keamanan di salah satu perusahaan swasta di Tangerang. Lantas bagaimana Anda membagi waktu antara profesionalisme pekerjaan dan sebagai seorang atlet?

Maxi Nahak: Iya betul, saya juga bekerja sebagai security aktif. Saya bersyukur punya atasan yang selalu mendukung karier saya sebagai atlet. Dia selalu mengizinkan saya untuk latihan, jadi kalau ada waktu baru saya akan ke tempat kerja.

346