Kisah Petinju Indonesia yang Ditakuti Manny Pacquiao Hingga Sakit Perut

Minggu, 11 Agustus 2019 13:05 WIB
Penulis: Ridi Fadhilah Khan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

FOOTBALL265.COM- Nama Manny Pacquiao pastinya sudah tidak asing lagi di telinga para pencinta olahraga tinju di seluruh dunia.

Kiprahnya menjadi salah satu petinju yang disegani, benar-benar menjadi momok yang menakutkan. Namun, apakah kalian tahu, jauh sebelum meraih kesuksesan, petinju berjuluk Pac-Man ini sempat ketakutan dalam menghadapi petinju asal Indonesia?

Dengan catatan 62 kemenangan dan 7 kali kekalahan, sosok Pac-Man, menjadi salah satu petinju yang disegani. Terlebih dengan rentetan gelar yang sudah diraihnya. Mulai dari WBA (Regular) Welterweight hingga yang terbaru WBA (Super) Welterweight. 

Namun, jauh sebelum Pacquiao meraih kesuksesan seperti ini, dirinya diketahui sempat ketakutan saat dihadapkan dengan petinju asal Indonesia, ialah Yani Malhendo.

Kejadian itu sendiri terjadi pada tahun 1996, tepatnya 24 Oktober 1996. Kala itu, Pac-Man dijadwalkan akan berhadapan dengan Yani dalam pertandingan perbaikan peringkat World Boxing Organization (WBO). Yani saat itu menempati peringkat kelima bantamweight dalam rangking tinju dunia.

Pertandingan ini sendiri akan digelar di kampung halaman Manny, Filipina. Namun, Yani harus memendam rasa penasarannya kala itu saat mengetahui sang lawan memutuskan untuk undur diri.

Padahal, keduanya telah melakukan sesi timbang berat badan yang dihadiri oleh puluhan awak media. Dan pembatalan itu sendiri terjadi saat beberapa jam petarungan keduanya berlangsung.

Konon, Pac-Man memutuskan untuk membatalkan laga tersebut karena mengalami sakit perut. Dilaporkan terdapat infeksi pencernaan dalam perut sang petinju Filipina tersebut.

Yani pun sempat tak mempercayai hal tersebut, mengingat pertandingan keduanya sebentar lagi akan digelar. Dirinya dan manajernya, Eddy Pirih, sempat melayangkan protes keras. Akan tetapi berakhir sia-sia.

Alhasil laga keduanya pun batal. Yani pun mendapatkan uang kompensasi sebesar 4.500 dollar, dan pertandingan tinju tersebut hanya sebatas angan saja.

1