Punya Ide Gila, Mike Tyson Ingin Buat Pusat Hiburan Ganja di California

Sabtu, 12 September 2020 17:07 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© metro.co.uk
Mike Tyson diketahui memiliki keinginan untuk membangun pusat hiburan bertema ganja di California, Amerika Serikat. Copyright: © metro.co.uk
Mike Tyson diketahui memiliki keinginan untuk membangun pusat hiburan bertema ganja di California, Amerika Serikat.

FOOTBALL265.COMMike Tyson diam-diam memiliki ide gila yang bakal mengejutkan banyak pihak. Dirinya diketahui memiliki keinginan untuk membangun pusat hiburan bertema ganja di California, Amerika Serikat.

Petinju kelas berat legendaris itu diketahui ingin membangun pusat hiburan bertema ganja di lahan seluas 1,6 hektar yang dimilikinya di daerah California, Amerika Serikat.

Nantinya pusat hiburan bertema ganja tersebut akan diberi nama ‘Lollapalooza of cannabis’ dan akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas kelas atas yang bakal memanjakan para pengunjung yang datang.

Dilansir dari The Sun, Tyson yang saat ini berusia 54 tahun itu mulai tertarik dengan budidaya ganja dan mendirikan sekaligus mengembangkan Tyson Holistic Holdings.

Tyson Holistic Holdings sendiri tak hanya bergerak dalam bidang penjualan ganja, lebih dari itu perusahaan milik Mike Tyson tersebut juga memiliki sekolah budidaya ganja.

Rencananya, pusat hiburan milik Tyson tersebut juga akan memiliki pusat penelitian untuk meneliti lebih lanjut penggunaan ganja di bidang medis.

Tyson sendiri saat ini diketahui cukup bergantung dengan penghasilan yang diperolehnya dari menjadi pengusaha ganja. Dirinya dikabarkan sukses mengantongi pendapatan senilai 1 juta dolar AS atau setara dengan Rp16,3 miliar per bulannya.

Sebelumnya Si Leher Beton pernah mengadakan festival musik bertemakan ganja bernama Kind di pertenakannya pada Febuari tahun 2019 lalu.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Mike Tyson (@miketyson) on

Tyson mengklaim bahwa acara tersebut sebagai yang pertama untuk mengapresiasi kebijakan legalnya ganja di California setelah bertahun-tahun lamanya dilarang oleh pemerintah.