Mengenal Sosok Nico Ali Walsh, Cucu Muhammad Ali yang Ikuti Jejaknya di Dunia Tinju
Jadi selama 16 tahun, walau memiliki darah tinju di dalam tubuhnya, Walsh bisa dibilang agak terlambat mengembangkannya.
Walsh sesungguhnya sudah mulai bertinju sejak usia 11 tahun, namun ia tidak pernah menjadikan tinju sebagai tujuannya untuk mendedikasikan diri secara professional. Padahal, ia memiliki karier yang baik dalam dunia tinju amatir dengan 30 laga.
Cucu Muhammad Ali itu kemudian berkuliah di University of Nevada. Ia akan lulus musim panas ini dengan gelar bisnis, namun siapa yang tahu kalau ia rupanya berubah pikiran di tengah jalan.
Walsh mengambil langkah pertamanya sebagai seorang profesional di bawah bimbingan pelatih asal Meksiko, Abel Sanchez, lalu bergabung dengan jajaran SugarHill Steward, pelatih Tyson Fury.
Ia kemudian dikontrak oleh promotor legendaris Bob Arum, yang dahulu menaungi sang kakek dalam 27 pertarungan, termasuk pertarungan epik "Thrilla in Manila" melawan Joe Frazier dan pertarungan melawan Ken Norton di Yankee Stadium.
Walsh masuk ke dalam ring untuk pertama kalinya sebagai atlet profesional pada tanggal 14 Agustus 2021 di Tulsa, Oklahoma.
Pada kesempatan itu, ia berhasil mencetak KO atas Jordan Weeks dalam empat ronde.
Debut itu juga sangat spesial mengingat Walsh mengenakan harta keluarganya yang sangat berharga: sepasang celana pendek yang digunakan sang kakek yang diwarisinya.
Melanjutkan karirnya, Walsh menang dalam tiga ronde melawan James Westley di Atlanta, dikalahkan oleh keputusan mayoritas melawan Reyes Sanchez asal Meksiko, dan menang lagi atas Jeremiah Yeager dalam empat babak di Oklahoma.
Yah, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan Nico Ali Walsh. Dapatkah ia menjadi juara dunia? Dapatkah ia melampaui sang kakek? Satu hal yang pasti, ia memiliki darah biru yang penuh dengan royalti tinju.