FOOTBALL265.COM - Siapa yang tidak kenal dengan Sabina Altynbekova? Nama pevoli asal Kazakhstan ini pernah menjadi sorotan publik lantaran memiliki paras cantik yang enak dipandang.
Kecintaan Sabina terhadap olahraga voli sudah terlihat sejak dirinya mengenyam di bangku sekolah. Kala itu, atlet berusia 23 tahun ini mengikuti ekstrakurikler voli untuk menghilangkan rasa bosannya usai mengikuti kegiatan di kelas.
"Saat aku berumur 14 tahun, aku memiliki banyak waktu senggang. Lalu aku ikut eskul voli setelah kelas berakhir. Berawal dari situ, aku menyukai olahraga ini dan kecintaanku terhadap voli terus berkembang sampai sekarang," kenang Sabina Altynbekova saat berbincang dengan INDOSPORT.com.
Beruntung kecintaan Sabina Altynbekova terhadap olahraga voli mendapatkan restu dari kedua orang tuanya, meski awalnya sempat berat melepas Sabina yang memilih untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) yang berbeda kota dengan tempat tinggal keluarganya.
"Mereka senang aku suka olahraga dan selalu mendukung aku. Satu-satunya masalah yang dihadapi adalah saat aku berusia 16 tahun masuk ke sekolah olahraga dan berada di kota lain. Tapi aku berhasil meyakinkan mereka. Sejak saat itu, mereka mendukung aku di mana saja dalam berbagai hal," lanjutnya.
Sabina Altynbekova sudah masuk tim nasional Kazakhstan sejak berumur 16 tahun. Kepiawannya dalam bermain membuatnya ditunjuk sebagai kapten Kazakhstan U-18. Wanita yang juga menggemari olahraga tinju dan judo ini menceritakan momen tidak terlupakan bersama timnas yang juga saat itu melambungkan namanya.
"Itu tahun 2014, kompetisi Asia di Taiwan. Aku senang banyak orang lokal yang datang menyaksikan pertandingan kami dengan bendera Kazakhstan. Momen itu terus membekas di ingatanku," sambung Sabina.
Saat ini, pevoli yang bermain untuk klub Al-Wasl, Uni Emirat Arab hanya bisa melakukan kegiatan di rumah dan berlatih mandiri akibat pandemi virus corona.
"Sehubungan dengan situasi di dunia saat ini, aku hanya bisa tinggal di rumah. Tetapi aku juga tidak melupakan latihan," pungkas Sabina Altynbekova.