Pevoli Cantik Indonesia Ini Beberkan Rahasianya Jago Ngeblock Smash Lawan
Selain teknik smash atau spike, teknik blocking juga sangat penting dikuasi oleh seseorang jika ingin handal dalam bermain voli. Teknik blocking ini berguna untuk membendung serangan lawan sehingga bola tidak melewati net dan jatuh di area sendiri.
Namun untuk memperaktekan teknik ini tidak mudah seperti membalikan tangan. Banyak kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mem-block serangan lawan, diantara waktu saat melompat dan gerakan tangan tidak tepat, lompatan tidak vertikal ke atas melainkan kedepan atas sehingga mengenai net, kedua tangan terlalu lurus sehingga mudah sekali untuk ditembus lawan, dan masih banyak lagi.
Karena sulitnya teknik blocking ini dipraktekan, pevoli cantik yang pernah membela Merah Putih di Sea Games 2015, Tri Retno Mutiara berkenan memberikan tips dan trik untuk melakukan blocking yang baik dan benar untuk pembaca setia INDOSPORT untuk edisi Sport Training minggu ini:
1. Perhatikan Posisi dan Waktu untuk Bloking
Memperhatikan posisi tubuh kita merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan agar mem-block bola hasil smash berhasil. Sebab tidak semua posisi bisa dilakukan melakukan teknik ini.
Untuk mengetahu posisi yang tepat, wanita yang kerapa di sapa Tiara ini menjelaskan bahwa setter atau penguman memiliki peran besar dalam hal ini. Soalnya setter bisa menjadi acuan bagi para blocker untuk menghentikan serangan lawan.
"Posisi setter itu sebagai acuan untuk blocker menahan bola agar blok-nya tidak jebol. Jika lawannya sering smash ke posisi satu (sisi lapangan kanan), saya lebih menempatkan diri ke step out dan bloker merapat ke saya. Sedangakan bola cross diserahkan kepada libero," ujar pevoli asal Cirebon ini.
Selain memperhatikan posisi, Tiara juga menambahkan pemelihan waktu yang tepat pada saat blok juga perlu diperhatikan. Sebab jiga tidak pas, block yang dilakukan akan percuma.
"Kita harus lihat bola, jangan tergantung tipe smash lawannya. Kalau bolanya (umpan dari setter) agak tinggi, kita harus sabar dan tunggu. Seandainya terlalu cepat bisa tembus. Intinya timmingnya bagus, kalau sudah pas meskipun hanya tangan masuk sedikit dan bola tersentuh sedikit akan berhasil," tambahnya.
2. Perkuat Otot Tangan dan Perut
Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk mendapatkan hasil block yang baik harus memiliki tangan yang kuat. Hal tersebut harus dimiliki untuk bisa menahan pukulan smash yang keras dari lawan dan terhindar dari cedera.
Kasus cedera akibat tangan tidak kuat saat mem-block juga pernah dialami oleh atlet kelahiran 16 November 1997 ini. Tiara menjelaskan pernah mendapatkan cedera di bagian siku karena menahan smash dari pevoli Jakarta Pertamina Elektrik, Aprilia Manganang pada Final Four Pertamnian Proliga 2016 di Yogyakarta.
"Terpenting tangan masuk dan kuat, kalau lemas bisa terkena pukulan entah itu jari, siku atau pundak. Saya kemarin saat Final Four pernah kebanting di siku. Waktu itu saat menahan smash dari Aprilia di Yogjakarta. Namun, sekarang ini sudah lebih baik," katanya.
Tidak kalah penting juga, wanita yang kini berusia 19 tahun terbut menambahkan bahwa otot perut juga harus kuat. Kekuatan otot perut sangat dibutuhkan agar loncatan saat mem-block serangan lawan tubuh tidak mengenai net atau saat mendarat melewati garis net.
"Perkuat otot perut juga penting. Soalnya saat melakukan blok badan kita agak membungkuk sedikit, jika kita melompat seperti bisa akan mengenai net. Jika otot perutnya kuat, lompatan kita bisa lebih leluasa dan tidak melewati garis lawan," pungkasnya.
3. Kuasai Lompatan yang Benar
Salah satu faktor keberhasilan untuk memblock pukulan lawan yakni menjangkau bola dengan melakukan sebuh lompatan. Dara manis asal Cirebon ini menuturkan bahwa lompatan yang bagus saat melakukan blocking dengan menggunakan awalan terlebih dahulu.
"Lompatan sebelum memblok itu harusnya menggunakan awalan, tapi di Indonesia karena sudah kebisaan hanya menggunakn step saja. Gerakan yang menggunakan awalan itu seperti ada ayunan yang dilakukan saat melompat. Hasilnya gerkan yang menggunakan step lompatan itu vertikal, sedangkan yang menggunakan awal akan seperti melayang," tuturnya.
4. Pakai Teknik Blocking yang Baik
Untuk menjadi seorang blocker handal tentunya harus menguasi teknik blocking yang baik dan benar. Tiara menjelaskan bahwa saat melakukan blok yang benar telapat tangan itu tidak lurus ke atas, melainkan sedikit ditekuk membentuk payung.
Tangan yang membentuk payung ini dilakukan ketika loncat dan sudah mengetahui arah dari smash lawan,
"Tangan harus benar-benar kuat dan membentuk seperti payung saat block. Teknik payung ini dilakukan ketika kita loncat, tangan seperti memayungi bola yang sudah diprediksi arah smashannya. Posisi tangan ini tidak lurus ke atas tapi telapak tangan agak ditekuk ke bawah," jelasnya.