Wawancara Khusus

Herman Wijaya, Dedikasikan Hidup untuk Perkembangan Wushu Tanah Air

Selasa, 14 Maret 2017 16:16 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Joko Sedayu
© Lanjar Wiratri/INDOSPORT
Atlet-atlet junior wushu di sasana wushu Rajawali Sakti. Copyright: © Lanjar Wiratri/INDOSPORT
Atlet-atlet junior wushu di sasana wushu Rajawali Sakti.
Sejarah Wushu di Indonesia

INDOSPORT
Apa latar belakang menjadi atlet wushu?

Herman Wijaya
Jadi gini, biasanya awal mulanya anak-anak yang akhirnya jadi atlet itu ialah tipe anak yang aktif, begitu juga saya yang tidak bisa diam. Saya juga punya bakat, saya suka latihan, dan kebetulan wushu saat itu baru masuk ke Indonesia, dulu yang sangat terkenal itu kungfu.

INDOSPORT
Apa perbedaan kungfu dan wushu?

Herman Wijaya
Kalau wushu lebih banyak gerakan akrobatiknya, sedangkan kungfu itu kan lebih murni perkelahian. Lalu wushu kan berkembang lagi, gerakannya harus indah, harus ada power speed, dan ada beladirinya karena wushu itu kan langsung dari federasinya sana di China.

INDOSPORT
Sejarah wushu masuk ke Indonesia?

Herman Wijaya
Wushu itu masuk ke Indonesia sekitar tahun 1992 dan baru diresmikan di KONI untuk SEA Games 1993 di Singapura. Saat itu saya mulai latihan dengan atlet-atlet junior lainnya, saat itu umur saya 12 tahun tapi kalau untuk sekarang sudah terlalu tua, paling tidak umur enam atau tujuh tahun harus sudah mulai.